Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) general_alomedika 2024-11-03T12:31:17+07:00 2024-11-03T12:31:17+07:00
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Post traumatic stress disorder/PTSD adalah gangguan psikiatri yang timbul pascaterpapar stressor berat, seperti kejadian yang dapat menyebabkan kematian, cedera berat, atau kekerasan seksual. Pada PTSD, meskipun peristiwa traumatik yang mendasari sudah berakhir, individu yang terpapar masih merasakan gejala-gejala seolah stressor tersebut masih terjadi.[1,2]

Gejala yang dialami pasien PTSD mencakup re-experiencing atau flashback terhadap kejadian traumatik, penghindaran, pengumpulan emosi, dan kewaspadaan berlebihan. Pasien dapat mengalami mimpi buruk, disosiasi, dan perasaan negatif yang intens seperti rasa bersalah atau kesedihan. PTSD dapat menimbulkan gangguan konsentrasi, iritabilitas, reaktivitas, dan kegelisahan berlebih yang mengganggu fungsi sosial atau pekerjaan, hingga pikiran atau perilaku bunuh diri.[2–4]

ptsd, posttraumatik, kejadian post trauma, terapi ptsd, alomedika

Penatalaksanaan PTSD psikoterapi dan medikamentosa. Menurut pedoman klinis, penggunaan pendekatan terapi biologis nonfarmakologi, seperti transcranial magnetic stimulation dan direct current stimulation, belum didukung basis bukti yang cukup.

Psikoterapi yang direkomendasikan untuk PTSD adalah psikoterapi psikodinamik yang berfokus pada trauma. Hal ini dapat mencakup eye movement desensitization and reprocessing (EMDR), cognitive processing therapy, dan cognitive-behavioral therapy (CBT). Farmakoterapi lini pertama untuk gangguan ini adalah obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti sertraline.[1,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Mann SK, Marwaha R. Posttraumatic Stress Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559129/
2. Musanabaganwa C, Jansen S, Fatumo S, Rutembesa E, Mutabaruka J, Gishoma D, et al. Burden of post-traumatic stress disorder in postgenocide Rwandan population following exposure to 1994 genocide against the Tutsi: A meta-analysis. Journal of Affective Disorders 2020;275:7–13.
3. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders, fifth edition (DSM-5). American Psychiatric Association, 2013. https://doi.org/10.1176/appi.books.9780890425596
4. Miao XR, Chen QB, Wei K, Tao KM, Lu ZJ. Posttraumatic stress disorder: from diagnosis to prevention. Mil Med Res. 2018;5(1):32. Published 2018 Sep 28. doi:10.1186/s40779-018-0179-0
5. Gore TA. Posttraumatic Stress Disorder. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/288154-overview

Patofisiologi Posttraumatic Stre...

Artikel Terkait

  • Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
    Waspadai Gangguan Mental dan Bunuh Diri Setelah Peristiwa Traumatik Berat
  • Intervensi Psikologis Dini sebagai Pencegahan PTSD
    Intervensi Psikologis Dini sebagai Pencegahan PTSD
  • Pedoman Penanganan Post Traumatic Stress Disorder 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Post Traumatic Stress Disorder 2024 – Ulasan Guideline Terkini
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 3 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 2 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
1 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 3 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.