Edukasi dan Promosi Kesehatan Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
Upaya edukasi dan promosi kesehatan sebaiknya diberikan kepada korban peristiwa traumatik untuk mencegah post traumatic stress disorder (PTSD). Pada pasien PTSD, edukasi juga bisa diberikan untuk memfasilitasi pembentukan koping adaptif dalam menghadapi stress akibat peristiwa traumatik.
Edukasi Pasien
Intervensi psikologis pascakejadian trauma, yang ditujukan untuk memperbaiki koping, telah dilaporkan efektif untuk mencegah timbulnya post traumatic stress disorder (PTSD) pada mereka yang terpapar peristiwa traumatik. Intervensi yang diberikan adalah cognitive behavioural therapy (CBT) singkat yang berfokus pada kejadian traumatik. Intervensi semacam ini membantu mencegah perburukan gejala jika diberikan pada pasien dengan gejala awal PTSD.
Pasien PTSD umumnya mempunyai fungsi sosial yang buruk. Hal ini akan menyebabkan gejala-gejala yang dialami semakin memburuk karena kurangnya dukungan sosial dan isolasi. Dukungan sosial yang baik, terapi suportif, dan upaya-upaya untuk mengoptimalkan fungsi sosial pasien sebaiknya dilakukan untuk mencegah perburukan gejala.[5,11,15]
Upaya Pencegahan
Edukasi sebaiknya segera diberikan pada mereka yang terpapar peristiwa traumatik. Edukasi yang dilakukan adalah dalam bentuk konseling untuk membantu korban memproses trauma yang dialami secara kognitif dan mental.[12]
Konseling dimulai dengan tahapan-tahapan berikut:
- Pembentukan hubungan terapeutik dan bina rapor
- Asesmen untuk menilai kondisi pasien dan tingkat keparahan situasi yang dihadapi
- Membantu pasien untuk mengevaluasi situasi yang dihadapi dan membantu mengaktifkan sumber daya koping yang dimiliki
- Membantu pasien merencanakan tindakan positif
- Membantu pasien untuk mengaplikasikan perilaku dan pikiran adaptif[16]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli