Epidemiologi Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
Studi epidemiologi untuk post traumatic stress disorder (PTSD) menunjukkan bahwa sebanyak 227 juta orang dewasa di seluruh dunia merupakan survivor PTSD. Data ini diambil dari Uppsala Conflict Data Program (UCDP) pada kurun tahun 1989 sampai 2019.[21]
Global
Setelah kejadian traumatik, post traumatic stress disorder (PTSD) dapat dijumpai pada sekitar 5–10% populasi. Prevalensi kejadian traumatik dalam hidup masing-masing individu dilaporkan sebesar 61–80%, termasuk kematian keluarga atau sakit yang mengancam nyawa pada anak.
Kejadian PTSD dilaporkan lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Selain itu, prevalensi PTSD akan meningkat pada kelompok-kelompok yang rentan mengalami peristiwa traumatik, misalnya pada prajurit yang berperang, pengungsi perang, dan wanita hamil yang pernah mengalami masalah obstetrik sebelumnya.[1,2,7]
Indonesia
Prevalensi post traumatic stress disorder (PTSD) pada populasi umum di Indonesia belum diketahui. Studi pada 859 anak dan dewasa muda korban bencana alam di Jawa Barat dan Sumatera Barat menemukan prevalensi PTSD sebesar 19,9%.[8]
Sementara itu, studi lain yang melibatkan 30 korban kecelakaan lalu lintas menemukan sekitar 43% mengalami PTSD. Akan tetapi, interpretasi hasil penelitian ini belum dapat diterapkan pada populasi umum karena jumlah subjek yang sangat kecil.[9]
Mortalitas
Mortalitas langsung karena PTSD belum dilaporkan. Akan tetapi, PTSD berhubungan dengan morbiditas, seperti depresi mayor, cemas, psikotik, penyalahgunaan obat-obatan sampai bunuh diri. Berasarkan data Adult Psychiatric Morbidity Survey di Inggris menunjukkan bahwa dari 7.043 orang, 2,9% mengalami PTSD. Dari mereka yang mengalami 54% mengalami depresi mayor dan 30% mengalami gejala psikotik.[17]
Pada studi yang melibatkan 2,1 juta pasien PTSD dari Amerika, Asia Timur, Timur Tengah, dan Eropa. Hasil studi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan risiko all cause mortality pada pasien PTSD dengan hazard ratio=2.
Pada studi, pasien PTSD memiliki peningkatan risiko mortalitas sebanyak 47% dibandingkan mereka tanpa PTSD. Penyebab kematian kebanyakan berhubungan dengan penyalahgunaan obat, penyakit kardiovaskular, dan keganasan. PTSD belum ditemukan sebagai penyebab mortalitas, tetapi berhubungan dengan komorbid penyakit lain yang berisiko kematian.[18,19]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli