Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Psikosomatis general_alomedika 2024-05-28T11:55:34+07:00 2024-05-28T11:55:34+07:00
Psikosomatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Kriteria Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Psikosomatis

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Psikosomatis atau somatoform disorder adalah berbagai gangguan mental emosional yang bermanifestasi sebagai gejala fisik yang tidak bisa dijelaskan patofisiologinya.[1-3]

Gangguan ini dalam ICD 10 (international classification of diseases) sebagian besar masuk pada klasifikasi gangguan somatoform, gangguan disosiatif/konversi, neurasthenia, serta faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan penyakit fisik. Sedangkan dalam DSM 5 (diagnostic and statistical manual of mental disorders), gangguan ini dimasukkan dalam kelompok somatic symptom and related disorders.[1–3]

shutterstock_1439703938-min

Psikosomatis merupakan masalah serius di layanan primer, karena dokter harus menyingkirkan semua kemungkinan diagnosis fisik sebelum menegakkan diagnosis ini. Dokter juga harus bisa mengenali adanya gangguan mental lain, misalnya cemas atau depresi, yang mendasari timbulnya keluhan-keluhan fisik.[4]

Bila tidak segera dikenali dan diberi penanganan yang sesuai, seringkali menyebabkan pasien dengan gangguan somatoform berkonsultasi dengan banyak dokter/spesialis dan mengonsumsi sejumlah besar obat yang sebenarnya tidak diperlukan. Penelitian terdahulu menunjukkan hanya 33−60% pasien psikosomatis yang terdeteksi di layanan primer.[5,6,14]

Diagnosis psikosomatis ditegakkan berdasarkan kriteria ICD 10 atau DSM 5. Pasien dengan gangguan ini seringkali memanfaatkan fasilitas kesehatan secara berlebihan dan meminta pemeriksaan penunjang yang tidak diperlukan, sehingga menjadi beban biaya pelayanan kesehatan. Jika tidak mendapatkan penanganan dengan baik, gangguan ini menjadi kronis dan mengganggu kualitas hidup pasien.[1-3]

Manajemen psikosomatis menggunakan kombinasi psikoterapi dan farmakoterapi, di antaranya antidepresan dan antiansietas. Pemberian psikoterapi bertujuan untuk memperbaiki distorsi pikiran dan tilikan diri pasien.[1-3]

Referensi

1. WHO. The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders. Geneva: World Health Organization; 2007.
2. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.
3. Oyama O, Paltoo C, Greengold J. Somatoform disorders. Am Fam Physician 2007; 76: 1333–8. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18019877/
4. Yates WR, Shortridge AB, Forrest JS. Somatic Symptom Disorders: Background, Pathophysiology, Epidemiology. 2019. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/294908-overview
5. Xiong N, Zhang Y, Wei J, Leonhart R, Fritzsche K, Mewes R, et al. Operationalization of diagnostic criteria of DSM-5 somatic symptom disorders. BMC Psychiatry 2017;17:361. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29115965/
6. Piontek K, Shedden-Mora MC, Gladigau M, Kuby A, Löwe B. Diagnosis of somatoform disorders in primary care: diagnostic agreement, predictors, and comparisons with depression and anxiety. BMC Psychiatry 2018;18:361. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30419878/
14. Agarwal V, Nischal A, Praharaj SK, Menon V, Kar SK. Clinical Practice Guideline: Psychotherapies for Somatoform Disorders. Indian J Psychiatry 2020;62:S263–71. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7001354/

Patofisiologi Psikosomatis

Artikel Terkait

  • Mengetahui Dan Menangani Kehamilan Palsu
    Mengetahui Dan Menangani Kehamilan Palsu
Diskusi Terkait
dr. Aulia Zuhria Rahma
Dibalas 01 Juni 2023, 20:08
Membedakan pasien dengan gangguan somatoform vs malingering
Oleh: dr. Aulia Zuhria Rahma
7 Balasan
Izin dokter, saya memiliki pasien yang datang ke poli dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak 3 hari lalu, katanya karena sering tekat makan, nyeri...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 11:11
Terapi untuk pasien dengan somatoform - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya bagaimana menerapi pasien dengan somatoform, terutama pada pasien yang kemudian tidak merasa puas karena merasa penyakitnya belum...
Anonymous
Dibalas 09 April 2022, 18:24
Pasien dengan Gangguan Waham Somatik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya mau bertanya. Seseorang yang merasa yakin bahwa dirinya memiliki suatu penyakit di saluran cerna, padahal sudah berobat dan dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.