Etiologi Psikosomatis
Etiologi psikosomatis atau somatoform disorder tidak diketahui pasti, tetapi dipercaya karena abnormalitas stress response system terhadap stressor/rangsang psikologis.
Etiologi
Berbagai rangsang fisik maupun psikologis, baik disadari maupun tidak oleh pasien, dapat berperan sebagai stressor dan memicu berbagai respon stress. Bila tidak ditangani dan berlangsung kronis, respon stress akan menjadi distress dan memicu berbagai keluhan psikiatri. Aktivasi stress response system akan mencetuskan patofisiologi psikosomatis.[7,10]
Faktor Risiko
Faktor-faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi timbulnya gangguan psikosomatis. Faktor genetik sering overlap dengan gangguan mental lainnya, seperti depresi dan gangguan cemas. Sedangkan faktor lingkungan yang diyakini berhubungan dengan gangguan ini adalah usia 40-an tahun, perempuan, menikah, pendidikan kurang dari 5 tahun, dan status sosial ekonomi rendah.[4,11,17]
Faktor risiko gangguan somatoform adalah gangguan kepribadian, misalnya kepribadian histrionik, cemas, atau menghindar. Faktor lain di antaranya riwayat trauma kekerasan di masa kanak, riwayat orang tua dengan gangguan psikosomatis, dan alexithymia.[1,4]
Faktor risiko yang menjadikan gangguan ini berlangsung kronis dan berat adalah penelantaran pada masa kanak, kekerasan seksual, gaya hidup yang kacau, dan riwayat penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat terlarang).[12]