Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Psikosomatis general_alomedika 2024-05-28T11:56:01+07:00 2024-05-28T11:56:01+07:00
Psikosomatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Kriteria Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Psikosomatis

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi psikosomatis atau somatoform disorder tidak diketahui pasti, tetapi dipercaya karena abnormalitas stress response system terhadap stressor/rangsang psikologis.

Etiologi

Berbagai rangsang fisik maupun psikologis, baik disadari maupun tidak oleh pasien, dapat berperan sebagai stressor dan memicu berbagai respon stress. Bila tidak ditangani dan berlangsung kronis, respon stress akan menjadi distress dan memicu berbagai keluhan psikiatri. Aktivasi stress response system akan mencetuskan patofisiologi psikosomatis.[7,10]

Faktor Risiko

Faktor-faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi timbulnya gangguan psikosomatis. Faktor genetik sering overlap dengan gangguan mental lainnya, seperti depresi dan gangguan cemas. Sedangkan faktor lingkungan yang diyakini berhubungan dengan gangguan ini adalah usia 40-an tahun, perempuan, menikah, pendidikan kurang dari 5 tahun, dan status sosial ekonomi rendah.[4,11,17]

Faktor risiko gangguan somatoform adalah gangguan kepribadian, misalnya kepribadian histrionik, cemas, atau menghindar.  Faktor lain di antaranya riwayat trauma kekerasan di masa kanak, riwayat orang tua dengan gangguan psikosomatis, dan alexithymia.[1,4]

Faktor risiko yang menjadikan gangguan ini berlangsung kronis dan berat adalah penelantaran pada masa kanak, kekerasan seksual, gaya hidup yang kacau, dan riwayat penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat terlarang).[12]

Referensi

1. WHO. The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders. Geneva: World Health Organization; 2007.
4. Yates WR, Shortridge AB, Forrest JS. Somatic Symptom Disorders: Background, Pathophysiology, Epidemiology. 2019. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/294908-overview
7. Stahl SM. Stahl’s essential psychopharmacology: neuroscientific basis and practical application. 4th ed. Cambridge ; New York: Cambridge University Press; 2013.
10. Maes M, Galecki P, Verkerk R, Rief W. Somatization, but not depression, is characterized by disorders in the tryptophan catabolite (TRYCAT) pathway, indicating increased indoleamine 2,3-dioxygenase and lowered kynurenine aminotransferase activity. Neuro Endocrinol Lett 2011;32:264–73. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21712776/
11. Kendler KS, Aggen SH, Knudsen GP, Røysamb E, Neale MC, Reichborn-Kjennerud T. The structure of genetic and environmental risk factors for syndromal and subsyndromal common DSM-IV axis I and all axis II disorders. Am J Psychiatry 2011;168:29–39. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20952461/
12. Kurlansik SL, Maffei MS. Somatic Symptom Disorder. Am Fam Physician 2016;93:49–54. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26760840/
17. Chander KR, Manjunatha N, Binukumar B, Kumar CN, Bada Math S, Janardhan Reddy YC. The prevalence and its correlates of somatization disorder at a quaternary mental health centre. Asian J Psychiatr. 2019 Apr;42:24-27. doi: 10.1016/j.ajp.2019.03.015. Epub 2019 Mar 26. PMID: 30947092.

Patofisiologi Psikosomatis
Epidemiologi Psikosomatis

Artikel Terkait

  • Mengetahui Dan Menangani Kehamilan Palsu
    Mengetahui Dan Menangani Kehamilan Palsu
Diskusi Terkait
dr. Aulia Zuhria Rahma
Dibalas 01 Juni 2023, 20:08
Membedakan pasien dengan gangguan somatoform vs malingering
Oleh: dr. Aulia Zuhria Rahma
7 Balasan
Izin dokter, saya memiliki pasien yang datang ke poli dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak 3 hari lalu, katanya karena sering tekat makan, nyeri...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 11:11
Terapi untuk pasien dengan somatoform - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya bagaimana menerapi pasien dengan somatoform, terutama pada pasien yang kemudian tidak merasa puas karena merasa penyakitnya belum...
Anonymous
Dibalas 09 April 2022, 18:24
Pasien dengan Gangguan Waham Somatik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya mau bertanya. Seseorang yang merasa yakin bahwa dirinya memiliki suatu penyakit di saluran cerna, padahal sudah berobat dan dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.