Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Psikosomatis general_alomedika 2024-05-28T11:55:46+07:00 2024-05-28T11:55:46+07:00
Psikosomatis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Kriteria Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Psikosomatis

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi psikosomatis atau somatoform disorder secara pasti belum diketahui, tetapi diperkirakan sebagai akibat hiperaktivitas stress response system. Terdapat pula hasil studi yang menunjukkan patofisiologi psikosomatis akibat triptofan plasma yang berkurang dan volume amigdala yang menurun.[4,7]

Hiperaktivitas Stress Response System

Hiperaktivitas sistem respon stres menyebabkan peningkatan tonus simpatis dan aktivitas aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA). Peningkatan tonus simpatis menyebabkan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan sistem saraf autonom. Sementara hiperaktivitas aksis HPA berhubungan dengan peningkatan kadar kortisol dalam darah.[4,7]

Defisiensi Triptofan Plasma

Triptofan secara signifikan lebih rendah pada pasien psikosomatis jika dibandingkan dengan kontrol normal, dan lebih rendah pada penderita depresi. Triptofan plasma yang berkurang dipengaruhi oleh kadar serotonin. Aktivasi stress response system secara tidak langsung akan menurunkan kadar serotonin, akibat pengalihan ketersediaan tryptophan ke jalur sintesis kynurenine dan tidak ke jalur sintesis serotonin. Selain itu, pada gangguan psikosomatis juga terjadi abnormalitas katabolisme serotonin, yang menyebabkan kadar tryptophan menjadi semakin rendah.[7,10]

Penurunan Volume Amigdala

Hasil brain imaging menunjukkan hiperaktivitas stress response system. Amigdala merupakan salah satu bagian otak yang merespon stress psikologis-emosional. Terdapat konektivitas antara amigdala dengan area otak lain yang mengendalikan fungsi eksekutif dan motorik, termasuk korteks prefrontal dan frontal.  Pada penderita psikosomatis dapat terlihat penurunan volume amigdala yang dihubungkan dengan timbulnya keluhan-keluhan fisik.[4,8,9]

Referensi

4. Yates WR, Shortridge AB, Forrest JS. Somatic Symptom Disorders: Background, Pathophysiology, Epidemiology. 2019. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/294908-overview
7. Stahl SM. Stahl’s essential psychopharmacology: neuroscientific basis and practical application. 4th ed. Cambridge ; New York: Cambridge University Press; 2013.
8. Atmaca M, Sirlier B, Yildirim H, Kayali A. Hippocampus and amygdalar volumes in patients with somatization disorder. Prog Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry 2011; 35: 1699–703. https://europepmc.org/article/med/21651951
9. Van der Kruijs SJM, Bodde NMG, Vaessen MJ, Lazeron RHC, Vonck K, Boon P, et al. Functional connectivity of dissociation in patients with psychogenic non-epileptic seizures. J Neurol Neurosurg Psychiatry 2012;83:239–47. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22056967/
10. Maes M, Galecki P, Verkerk R, Rief W. Somatization, but not depression, is characterized by disorders in the tryptophan catabolite (TRYCAT) pathway, indicating increased indoleamine 2,3-dioxygenase and lowered kynurenine aminotransferase activity. Neuro Endocrinol Lett 2011;32:264–73. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21712776/

Pendahuluan Psikosomatis
Etiologi Psikosomatis

Artikel Terkait

  • Mengetahui Dan Menangani Kehamilan Palsu
    Mengetahui Dan Menangani Kehamilan Palsu
Diskusi Terkait
dr. Aulia Zuhria Rahma
Dibalas 01 Juni 2023, 20:08
Membedakan pasien dengan gangguan somatoform vs malingering
Oleh: dr. Aulia Zuhria Rahma
7 Balasan
Izin dokter, saya memiliki pasien yang datang ke poli dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak 3 hari lalu, katanya karena sering tekat makan, nyeri...
Anonymous
Dibalas 30 Agustus 2022, 11:11
Terapi untuk pasien dengan somatoform - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin tanya bagaimana menerapi pasien dengan somatoform, terutama pada pasien yang kemudian tidak merasa puas karena merasa penyakitnya belum...
Anonymous
Dibalas 09 April 2022, 18:24
Pasien dengan Gangguan Waham Somatik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya mau bertanya. Seseorang yang merasa yakin bahwa dirinya memiliki suatu penyakit di saluran cerna, padahal sudah berobat dan dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.