Prognosis Tobacco Use Disorder
Prognosis tobacco use disorder berhubungan dengan durasi perilaku merokok dan prognosis buruk umumnya timbul akibat efek akumulatif dari merokok. Berhenti merokok pada usia berapapun bisa memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup. Komplikasi sangat luas, mencakup gangguan jantung, kanker, dan peningkatan risiko kematian.[1,16]
Komplikasi
Perilaku merokok, terutama pada lansia, berhubungan dengan kecemasan dan depresi. Komorbiditas lain yang bisa ditemukan pada pasien dengan perilaku merokok adalah penyalahgunaan alkohol atau zat lain, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian.[1,5]
Komplikasi langsung, misalnya perbuatan kriminal, seperti yang banyak ditemukan pada penyalahgunaan zat lainnya jarang terjadi pada tobacco use disorder. Meski demikian, penggunaan tembakau berkaitan dengan berbagai penyakit fisik, seperti hipertensi, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker paru atau kanker saluran napas lain.
Penggunaan tembakau juga merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit vaskular perifer. Penggunaan tembakau juga berhubungan dengan gangguan kehamilan dan janin, seperti berat badan lahir rendah dan abortus.
Paparan nikotin pada remaja bisa mempengaruhi perkembangan otak, sehingga bisa menimbulkan gangguan memori dan perhatian, peningkatan risiko penyalahgunaan zat lain, dan penurunan prestasi akademik.[1,7,14,15]
Prognosis
Merokok akan menurunkan angka harapan hidup secara bermakna. Pria yang merokok mengalami peningkatan risiko kematian akibat bronkitis dan emfisema sebanyak 17 kali lipat. Risiko kematian terkait kanker jalan napas juga meningkat sebanyak lebih dari 23 kali lipat.[16]
Pada perempuan, merokok berhubungan dengan gangguan perkembangan janin, kelahiran prematur, gangguan plasenta, kematian fetus, dan abortus. Merokok selama hamil juga meningkatkan risiko timbulnya gangguan perilaku pada anak. Merokok juga merupakan faktor risiko signifikan untuk luaran fetal-maternal yang buruk.[7]
Prognosis upaya berhenti merokok juga seringkali buruk karena banyak pasien yang mengalami kesulitan atau gagal berhenti merokok. Upaya berhenti biasanya berhasil dalam beberapa minggu atau bulan, namun risiko terjadinya relaps sangat tinggi.[7]