Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Penyakit Paru Obstruktif Kronik y2afrika 2022-07-27T10:35:15+07:00 2022-07-27T10:35:15+07:00
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Etiologi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah inflamasi kronik pada saluran napas. Inflamasi ini dapat terjadi akibat paparan asap rokok, polusi udara, ataupun defisiensi alfa-1 antitripsin.

Paparan Asap Rokok

Paparan asap rokok yang menyebabkan PPOK dapat terjadi pada perokok aktif ataupun pasif. Paparan asap rokok berkontribusi hingga 90% sebagai penyebab PPOK.[1,2]

Paparan Asap Polusi Udara

PPOK juga dapat terjadi pada pasien yang tidak pernah terpapar asap rokok sama sekali seumur hidupnya. Kerusakan struktur paru yang menyebabkan PPOK pada kelompok pasien tersebut biasanya disebabkan oleh paparan asap polusi dari aktivitas memasak tanpa memperhatikan ventilasi udara yang baik atau pada kelompok pasien yang sehari-harinya telah terbiasa terpapar polusi udara yang ditimbulkan dari asap kendaraan bermotor.[1,2]

Defisiensi Alfa-1 Antitripsin

Beberapa literatur juga melaporkan bahwa defisiensi alpha-1 antitrypsin meningkatkan risiko PPOK. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kecenderungan genetik yang mengatur produksi alpha-1 antitrypsin (SERPINA1) sehingga dapat timbul PPOK secara prematur mulai usia 40 tahun.[1,2,5]

Pengguna Narkotika

Emfisema sebagai salah satu jenis PPOK dapat terjadi pada pengguna obat-obat terlarang, seperti methadone, cocaine, atau heroin. Hal ini disebabkan karena adanya zat dalam obat-obatan tersebut seperti talc, cotton fibers, cornstarch, atau selulosa yang merusak struktur vaskular pada paru dan menimbulkan emfisema.[2]

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

Infeksi HIV telah dilaporkan sebagai faktor risiko independen terjadinya PPOK tanpa dipengaruhi variabel lain seperti usia, paparan asap rokok, atau penggunaan obat-obatan terlarang.[1,2]

Autoimun

Penelitian pada model hewan coba menunjukkan adanya autoantibodi yang terlibat pada perkembangan patogenesis PPOK.[6]

Faktor Risiko

Seperti telah disebutkan di atas, paparan asap tembakau merupakan faktor risiko paling signifikan dari PPOK. Semakin lama seseorang terpapar dan semakin banyak paparannya, semakin tinggi pula risiko PPOK.

PPOK juga lebih rentan timbul pada orang dengan penyakit saluran napas kronis, seperti asthma. PPOK juga lebih berisiko timbul pada pekerja yang mengalami paparan debu atau bahan kimia di tempat kerja, paparan asap dari pembakaran bahan bakar untuk memasak, ataupun paparan polutan.[1-3,8]

Jenis kelamin pria juga dilaporkan lebih cenderung mengalami PPOK. Hal ini terutama karena lebih banyak pria yang merokok dibandingkan wanita secara statistik. Penelitian oleh Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2016, disimpulkan bahwa setelah menyesuaikan variabel jumlah rokok yang dikonsumsi, jenis kelamin wanita sebenarnya lebih rentan menderita PPOK dibandingkan jenis kelamin pria.

Selain itu, pasien dengan usia 50-59 tahun didapati 2 kali lebih mungkin menderita PPOK, sementara usia 60-69 tahun didapati 5 kali lebih mungkin menderita PPOK.[2,7]

 

 

Penulisan pertama: dr. Yudhistira Kurnia

Referensi

1. Agarwal AK, Raja A, Brown BD. Chronic Obstructive Pulmonary Disease. [Updated 2021 Dec 10]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559281/
2. Mosenifar Z. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/297664-overview
3. Hikichi M, Mizumura K, Maruoka S, Gon Y. Pathogenesis of chronic obstructive pulmonary disease (COPD) induced by cigarette smoke. J Thorac Dis. 2019;11(Suppl 17):S2129-S2140. doi:10.21037/jtd.2019.10.43
5. Strange C. Alpha-1 Antitrypsin Deficiency Associated COPD. Clin Chest Med. 2020 Sep;41(3):339-345. doi: 10.1016/j.ccm.2020.05.003. PMID: 32800189.
6. Wen L, Krauss-Etschmann S, Petersen F, Yu X. Autoantibodies in Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Front Immunol. 2018 Jan 25;9:66. doi: 10.3389/fimmu.2018.00066. PMID: 29422903; PMCID: PMC5788885.
7. Sutradhar I, Das Gupta R, Hasan M, Wazib A, Sarker M. Prevalence and Risk Factors of Chronic Obstructive Pulmonary Disease in Bangladesh: A Systematic Review. Cureus. 2019 Jan 28;11(1):e3970. doi: 10.7759/cureus.3970. PMID: 30956922; PMCID: PMC6438686.
8. Pahal P, Hashmi MF, Sharma S. Chronic Obstructive Pulmonary Disease Compensatory Measures. [Updated 2022 Feb 16]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525962/

Patofisiologi Penyakit Paru Obst...
Epidemiologi Penyakit Paru Obstr...

Artikel Terkait

  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
    Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
  • Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Emillya Sari
Dibalas 22 November 2023, 15:57
Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023 - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Emillya Sari
1 Balasan
Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK merupakan suatu kondisi paru yang ditandai adanya sindrom respirasi kronik seperti batuk berdahak dan sesak napas...
dr.Peter Fernando
Dibalas 12 Juli 2023, 15:23
Mnemonic #10: Gejala PPOK
Oleh: dr.Peter Fernando
2 Balasan
P - Perlahan (Progressif): Gejalanya berkembang secara perlahan seiring waktu. P - Pernafasan (Sulit): Kesulitan bernafas, terutama saat aktivitas fisik. O -...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 21 Desember 2022, 09:00
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.