Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penyakit Paru Obstruktif Kronik y2afrika 2025-04-11T14:55:22+07:00 2025-04-11T14:55:22+07:00
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh proses inflamasi kronik pada paru sehingga menimbulkan gangguan aliran udara pernapasan dan destruksi permanen pada jaringan paru. Proses inflamasi kronik pada paru akan menyempitkan lumen saluran pernapasan serta mengurangi kapasitas recoil paru.

PPOK memberikan gambaran klinis utama berupa batuk dan sesak napas. Bronkitis kronik dan emfisema merupakan dua jenis penyakit yang paling sering didapati pada PPOK, meskipun pada klasifikasi klasik asthma bronkial juga dimasukkan ke dalam kelompok PPOK.

Sumber: anonim, Openi, 2012. Sumber: anonim, Openi, 2012.

Pemeriksaan fisik pada PPOK memberikan gambaran barrel chest akibat udara pernapasan yang terjebak dan tak bisa keluar, sianosis, dan clubbing finger akibat adanya hipoksemia yang kronik. Pemeriksaan penunjang yang utama untuk PPOK adalah spirometri, rontgen toraks atau CT Scan, serta pemeriksaan analisis gas darah sesuai indikasi.

Menurut pedoman klinis, tujuan utama penatalaksanaan PPOK bukan untuk menghilangkan penyakitnya, namun untuk mengendalikan gejala, mengurangi episode eksaserbasi, serta menurunkan mortalitas. Intervensi nonfarmakologi pada PPOK mencakup berhenti merokok, olahraga yang cukup, diet sehat, dan menghindari asap rokok. Kategori derajat keparahan PPOK menjadi penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan terapi farmakologi yang akan diberikan.

Tata laksana farmakologi umumnya mencakup bronkodilator kerja pendek seperti salbutamol, bronkodilator kerja panjang seperti salmeterol, dan kortikosteroid seperti fluticasone propionate. Selain transplantasi paru, belum ada pengobatan lain yang terbukti secara signifikan meningkatkan fungsi paru atau menurunkan angka kematian pada pasien PPOK. Meski demikian, beberapa studi mengindikasikan bahwa terapi oksigen bila perlu dan berhenti merokok dapat bermanfaat.[1,2]

 

 

Penulisan pertama: dr. Yudhistira Kurnia

Referensi

1. Agarwal AK, Raja A, Brown BD. Chronic Obstructive Pulmonary Disease. [Updated 2021 Dec 10]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559281/
2. Mosenifar Z. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/297664-overview

Patofisiologi Penyakit Paru Obst...

Artikel Terkait

  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
    Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
  • Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Emillya Sari
Dibalas 22 November 2023, 15:57
Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023 - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Emillya Sari
1 Balasan
Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK merupakan suatu kondisi paru yang ditandai adanya sindrom respirasi kronik seperti batuk berdahak dan sesak napas...
dr.Peter Fernando
Dibalas 12 Juli 2023, 15:23
Mnemonic #10: Gejala PPOK
Oleh: dr.Peter Fernando
2 Balasan
P - Perlahan (Progressif): Gejalanya berkembang secara perlahan seiring waktu. P - Pernafasan (Sulit): Kesulitan bernafas, terutama saat aktivitas fisik. O -...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 21 Desember 2022, 09:00
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.