Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Pneumonia Nosokomial general_alomedika 2024-05-22T11:27:27+07:00 2024-05-22T11:27:27+07:00
Pneumonia Nosokomial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Pneumonia Nosokomial

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Epidemiologi pneumonia nosokomial atau hospital-acquired pneumonia (HAP) secara global merupakan kondisi infeksi nosokomial yang tersering ditemukan. Pneumonia adalah salah satu infeksi yang sering didapat di rumah sakit.[16]

Global

Estimasi jumlah kasus pneumonia nosokomial mencapai 5‒10 kasus setiap 1.000 pasien yang dirawat inap. Selain itu, 3 dari 10 pasien mengalami peningkatan durasi rawat inap selama lebih dari 1 minggu, sehingga menambah biaya rawat inap. Di Eropa dan Amerika Serikat, pneumonia nosokomial merupakan penyebab infeksi nosokomial tersering.[1,3,5]

Sebagian besar kasus pneumonia nosokomial terjadi pada pasien nonventilasi. Namun, risiko tertinggi pneumonia nosokomial adalah pada pasien dengan ventilasi mekanik, yaitu mengakibatkan ventilator-associated pneumonia (VAP).[17]

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika melaporkan pada tahun 2009‒2010 bahwa dari 8.474 kasus terdapat distribusi patogen penyebab pneumonia nosokomial adalah Staphylococcus aureus 24,1%, Pseudomonas aeruginosa 16,6%, Klebsiella sp. 10,1%, Enterobacter sp 8,6%, Acinetobacter baumannii 6,6% dan Escherichia coli 5,9%.[17]

Indonesia

Penelitian pada tahun 2016 menggambarkan morbiditas, mortalitas, biaya, dan lama tinggal (LOS) penderita pneumonia komuniti yang dirawat dan pneumonia nosokomial di negara Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Berdasarkan penelitian ini, dari 1000 pasien yang keluar dari rumah sakit terdapat 5,4. Hasil ini tidak berbeda dengan insidensi secara global.[18]

Suatu studi deskriptif di RS Hasan Sadikin Bandung Indonesia pada tahun 2012‒2013 menunjukkan bahwa Klebsiella pneumoniae sebagai penyebab tersering pneumonia nosokomial. Mikroorganisme lain adalah Acinetobacter baumannii, sedangkan penyebab bakteremia adalah Klebsiella pneumonia yang diperkuat oleh bakteri Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) yang resisten terhadap penicillin.[19]

Mortalitas

Pneumonia nosokomial menyebabkan mortalitas tertinggi di antara seluruh infeksi nosokomial. Case fatality rate dari pneumonia nosokomial sekitar 30%, dengan mortalitas bervariasi dari 7% pada pasien yang dirawat di ruang biasa hingga mencapai 62% pada pasien dengan riwayat transplantasi sumsum tulang.[4,5]

Sebanyak 20% kematian akibat pneumonia nosokomial terjadi pada minggu pertama setelah kultur darah positif. Patogen penyebab infeksi nosokomial berperan besar dalam menentukan mortalitas, di mana penyebab kematian lebih tinggi adalah infeksi oleh patogen multiresisten seperti methicillin-resistant Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii, dan Stenotrophomonas maltophilia.[4,5]

Tingkat mortalitas pada early onset maupun late onset pneumonia tidak didapatkan adanya perbedaan berarti.[4]

 

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

1. Shebl E & Gulick PG. Nosocomial Pneumonia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535441/
3. Kieninger AN, Lipsett PA. Hospital-acquired pneumonia: pathophysiology, diagnosis, and treatment. Surg Clin North Am. 2009 Apr;89(2):439-61, ix. doi: 10.1016/j.suc.2008.11.001. PMID: 19281893.
4. Rello J & Borgatta B. 2016. Pathophysiology of pneumonia. In: Oxford Textbook of Critical Care 2nd ed. United Kingdom: Oxford University Press. https://oxfordmedicine.com/view/10.1093/med/9780199600830.001.0001/med-9780199600830-chapter-115
5. Kalil AC, Metersky ML, Klompas M, et al. Management of Adults with Hospital-acquired and Ventilator-associated Pneumonia: 2016 Clinical Practice Guidelines by the Infectious Diseases Society of America and the American Thoracic Society. Clinical Infectious Diseases. 2016. 63(5):e61-111.
16. Magill SS, O'Leary E, Janelle SJ, et al. Changes in Prevalence of Health Care-Associated Infections in U.S. Hospitals. Emerging Infections Program Hospital Prevalence Survey Team. N Engl J Med. 2018;379(18):1732.
17. Sievert DM, Ricks P, Edwards JR, et al. Antimicrobial-resistant pathogens associated with healthcare-associated infections: summary of data reported to the National Healthcare Safety Network at the Centers for Disease Control and Prevention, 2009-2010. National Healthcare Safety Network (NHSN) Team and Participating NHSN Facilities. Infect Control Hosp Epidemiol. 2013 Jan;34(1):1-14. Epub 2012 Nov 27.
18. Azmi S, Aljunid SM, Maimaiti N, et al. Assessing the burden of pneumonia using administrative data from Malaysia, Indonesia, and the Philippines. International Journal of Infectious Diseases. Volume 49,2016, Pages 87-93, ISSN 1201-9712. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2016.05.021.
19. Roes BA, Andriyoko B, Kartika D. Hospital Acquired Pneumonia Onset dan Bakteremia. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory.2014; 20(2):233-7.

Etiologi Pneumonia Nosokomial
Diagnosis Pneumonia Nosokomial

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
    Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
    Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.