Patofisiologi Pneumonia Nosokomial
Patofisiologi pneumonia nosokomial atau hospital-acquired pneumonia (HAP) disebabkan oleh proses kolonisasi mikroorganisme patogen di dalam saluran pernafasan bawah. Mekanisme kolonisasi tersebut adalah melalui proses inhalasi, aspirasi, atau hematogen. Mikroaspirasi sekret saluran pernapasan atas menjadi penyebab dari 90% kasus pneumonia nosokomial.[2,4]
Inhalasi dari Saluran Pernafasan Atas
Inhalasi atau mikroaspirasi sekret dari saluran pernafasan atas merupakan mekanisme utama invasi bakteri ke saluran pernafasan bawah yang steril. Pneumonia dapat berkembang ketika terjadi proses inhalasi bakteri gram negatif aerobik yang berkolonisasi di saluran pernafasan atas, maupun di alat bantu nafas. Patogen penyebab terbanyak adalah bakteri gram negatif aerob, misalnya Pseudomonas aeruginosa dan Acinetobacter baumannii.[2,4]
Proses infeksi terjadi ketika invasi dari mikroorganisme mengalahkan pertahanan saluran napas. Beberapa faktor yang dapat mengganggu pertahanan napas antara lain lumpuhnya refleks batuk akibat penggunaan sedasi dan obat-obatan paralisis otot. Selain itu, akibat tindakan medis seperti pemasangan selang endotrakeal atau intubasi dapat menyebabkan ventilator-associated pneumonia (VAP).[2,4]
Aspirasi dari Saluran Cerna Bagian Atas
Kolonisasi oleh flora normal merupakan hal yang normal pada individu yang sehat. Kolonisasi dapat terjadi di kavum oris dan di saluran cerna bagian atas. Pneumonia akibat mekanisme ini disebut sebagai pneumonia aspirasi. Aspirasi merupakan hal yang normal bagi sebagian besar orang, terutama saat tidur. Sebanyak 45% populasi normal mengalami aspirasi saat tidur, tetapi kejadian ini terjadi lebih sering pada pasien kritis.[2,4]
Gigi merupakan salah satu tempat terbentuknya komposit dari bakteri, mukus, dan detritus. Komposit ini dapat membentuk biofilm dan menjadi sumber kolonisasi bakteri. Inflamasi pada jaringan periodontal meningkatkan risiko masuknya bakteri dan produk-produk inflamasi ke saluran pernafasan bagian bawah. Kedua hal tersebut meningkatkan risiko terjadinya pneumonia nosokomial.[2,4]
Selain kavum oris, gaster merupakan salah satu reservoir basil gram negatif yang dapat menyebabkan kolonisasi dan makro aspirasi di saluran pernafasan. Beberapa tindakan medis seperti pemasangan selang nasogastrik menyebabkan inkompetensi dari sphincter esofagus dan meningkatkan risiko kejadian refluks serta aspirasi.[2,4]
Beberapa penggunaan obat-obatan yang menekan produksi asam lambung menyebabkan perubahan suasana asam dan meningkatkan kolonisasi mikroba pada gaster. Contoh obat-obatan tersebut adalah golongan pompa proton inhibitor (PPI) seperti omeprazole dan lansoprazole, serta golongan histamine 2 blocker seperti ranitidin, cimetidine, famotidine.[2,4]
Hematogen
Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari sumber yang jauh dari paru, dan mencapai paru melalui peredaran darah. Mekanisme ini jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada pasien post operasi, atau pasien yang menggunakan kronis selang kateter uretra atau selang intravena.[2,5]
Sumber Eksogen
Sumber eksogen diartikan sebagai inokulasi mikroorganisme secara langsung dari lingkungan luar ke dalam saluran pernapasan bawah. Misalnya terjadi ketika tenaga kesehatan melakukan manipulasi pada selang endotrakeal. Kolonisasi melalui mekanisme ini bertanggungjawab kurang lebih 5% dari semua kasus pneumonia nosokomial. Oleh karena itu, mencuci tangan secara adekuat menjadi salah satu upaya pencegahan pneumonia nosokomial.[4,5]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari