Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Pneumonia Nosokomial general_alomedika 2024-05-22T11:14:34+07:00 2024-05-22T11:14:34+07:00
Pneumonia Nosokomial
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Pneumonia Nosokomial

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Patofisiologi pneumonia nosokomial atau hospital-acquired pneumonia (HAP)  disebabkan oleh proses kolonisasi mikroorganisme patogen di dalam saluran pernafasan bawah.  Mekanisme kolonisasi tersebut adalah melalui proses inhalasi, aspirasi, atau hematogen. Mikroaspirasi sekret saluran pernapasan atas menjadi penyebab dari 90% kasus pneumonia nosokomial.[2,4]

Inhalasi dari Saluran Pernafasan Atas

Inhalasi atau mikroaspirasi sekret dari saluran pernafasan atas merupakan mekanisme utama invasi bakteri ke saluran pernafasan bawah yang steril. Pneumonia dapat berkembang ketika terjadi proses inhalasi bakteri gram negatif aerobik yang berkolonisasi di saluran pernafasan atas, maupun di alat bantu nafas. Patogen penyebab terbanyak adalah bakteri gram negatif aerob, misalnya Pseudomonas aeruginosa dan Acinetobacter baumannii.[2,4]

Proses infeksi terjadi ketika invasi dari mikroorganisme mengalahkan pertahanan saluran napas. Beberapa faktor yang dapat mengganggu pertahanan napas antara lain lumpuhnya refleks batuk akibat penggunaan sedasi dan obat-obatan paralisis otot. Selain itu, akibat tindakan medis seperti pemasangan selang endotrakeal atau intubasi dapat menyebabkan ventilator-associated pneumonia (VAP).[2,4]

Aspirasi dari Saluran Cerna Bagian Atas

Kolonisasi oleh flora normal merupakan hal yang normal pada individu yang sehat. Kolonisasi dapat terjadi di kavum oris dan di saluran cerna bagian atas. Pneumonia akibat mekanisme ini disebut sebagai pneumonia aspirasi. Aspirasi merupakan hal yang normal bagi sebagian besar orang, terutama saat tidur. Sebanyak 45% populasi normal mengalami aspirasi saat tidur, tetapi kejadian ini terjadi lebih sering pada pasien kritis.[2,4]

Gigi merupakan salah satu tempat terbentuknya komposit dari bakteri, mukus, dan detritus. Komposit ini dapat membentuk biofilm dan menjadi sumber kolonisasi bakteri. Inflamasi pada jaringan periodontal meningkatkan risiko masuknya bakteri dan produk-produk inflamasi ke saluran pernafasan bagian bawah. Kedua hal tersebut meningkatkan risiko terjadinya pneumonia nosokomial.[2,4]

Selain kavum oris, gaster merupakan salah satu reservoir basil gram negatif yang dapat menyebabkan kolonisasi dan makro aspirasi di saluran pernafasan. Beberapa tindakan medis seperti pemasangan selang nasogastrik menyebabkan inkompetensi dari sphincter esofagus dan meningkatkan risiko kejadian refluks serta aspirasi.[2,4]

Beberapa penggunaan obat-obatan yang menekan produksi asam lambung menyebabkan perubahan suasana asam dan meningkatkan kolonisasi mikroba pada gaster. Contoh obat-obatan tersebut adalah golongan pompa proton inhibitor (PPI) seperti omeprazole dan lansoprazole, serta golongan histamine 2 blocker seperti ranitidin, cimetidine, famotidine.[2,4]

Hematogen

Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari sumber yang jauh dari paru, dan mencapai paru melalui peredaran darah. Mekanisme ini jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada pasien post operasi, atau pasien yang menggunakan kronis selang kateter uretra atau selang intravena.[2,5]

Sumber Eksogen

Sumber eksogen diartikan sebagai inokulasi mikroorganisme secara langsung dari lingkungan luar ke dalam saluran pernapasan bawah. Misalnya terjadi ketika tenaga kesehatan melakukan manipulasi pada selang endotrakeal. Kolonisasi melalui mekanisme ini bertanggungjawab kurang lebih 5% dari semua kasus pneumonia nosokomial. Oleh karena itu, mencuci tangan secara adekuat menjadi salah satu upaya pencegahan pneumonia nosokomial.[4,5]

 

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

2. Shetty K. Hospital-Acquired Pneumonia (Nosocomial Pneumonia) and Ventilator-Associated Pneumonia. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/234753
4. Rello J & Borgatta B. 2016. Pathophysiology of pneumonia. In: Oxford Textbook of Critical Care 2nd ed. United Kingdom: Oxford University Press. https://oxfordmedicine.com/view/10.1093/med/9780199600830.001.0001/med-9780199600830-chapter-115
5. Kalil AC, Metersky ML, Klompas M, et al. Management of Adults with Hospital-acquired and Ventilator-associated Pneumonia: 2016 Clinical Practice Guidelines by the Infectious Diseases Society of America and the American Thoracic Society. Clinical Infectious Diseases. 2016. 63(5):e61-111.

Pendahuluan Pneumonia Nosokomial
Etiologi Pneumonia Nosokomial

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
    Memahami Patogen Penyebab Hospital Acquired Pneumonia (HAP)
  • Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
    Penggunaan Pedoman WHO 2013 untuk Pneumonia pada Anak
  • Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
    Red Flags Pilek pada Bayi dan Anak
  • Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak
    Red Flags Batuk pada Bayi dan Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 16 April 2025, 09:59
Apakah Vaksin Pneumonia PCV 20 ataupun PCV 13 dapat diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Apakah vaksin pneumonia pcv 20 ataupun pcv 13 bisa diberikan pada pasien dengan gambaran rontgen pneumonia tanpa gejala klinis?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Januari 2025, 09:40
Wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) menjadi perhatian internasional!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Beberapa waktu terakhir, wabah virus Human metapneumovirus (HMPV) yang telah menjadi perhatian internasional dalam . Virus ini menyebar dengan...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 03 Januari 2025, 10:39
Susp. Bronkopneumonia dengan leukosit normal
Oleh: dr. Adi Nugraha
2 Balasan
Alo Dokter, ijin diskusi jika dari klinis menunjukkan ke arah BP tapi leukosit normal, kira-kira diagnosis yang tepat apa ya dok? apakah dengan demam dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.