Diagnosis Gout
Diagnosis gout perlu dicurigai pada pasien yang menunjukkan gejala peradangan sendi monoartikular atau tophus. Pada pemeriksaan darah akan ditemukan hiperurisemia dan kristal monosodium urat dari aspirat sendi. Menurut Pedoman Diagnosis Gout dari European Alliance of Associations for Rheumatology (EULAR), temuan kristal monosodium urat di dalam aspirat cairan sendi atau tophus menjadi baku emas untuk menegakkan diagnosis gout.[1,13]
Anamnesis
Pasien gout biasanya datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan nyeri pada sendi yang meradang dengan onset mendadak. Sendi biasanya bengkak dan pasien merasa sangat nyeri. Pada awal perjalanan penyakit, biasanya sendi yang terpengaruh bersifat unilateral dan monoartikular. Sendi yang paling sering terlibat adalah MTP ibu jari kaki.[2,13]
Pasien dengan gout biasanya memiliki riwayat hiperurisemia. Pasien yang sudah lama menderita gout biasanya mengeluhkan serangan khas berulang dengan periode remisi antara serangan. Kemungkinan gout makin besar bila penderita berjenis kelamin laki-laki dan memiliki riwayat penyakit kardiovaskular.
EULAR merekomendasikan menggali faktor risiko hiperurisemia kronis pada anamnesis. Ini mencakup adanya penyakit ginjal kronis, kelebihan berat badan, penggunaan diuretik, konsumsi alkohol berlebih, konsumsi soda berlebih, serta makanan tinggi purin lainnya.[1,13]
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, sendi yang terkena biasanya nyeri, bengkak, dan panas. Sendi MTP ibu jari kaki merupakan yang paling sering terkena. Keterlibatan sendi bersifat unilateral dan monoartikular. Pada penderita dengan onset lebih muda, serangan gout pertama dapat terjadi pada sendi atipikal, seperti pergelangan kaki, tarsal, bahkan ekstremitas atas.
Pada gout yang berlangsung lama dapat ditemukan tophus pada sekitar sendi, di bawah kulit, bahkan pada telinga. Tophus adalah akumulasi kristal monosodium urat pada jaringan ikat. Tophus dapat berupa benjolan seperti nodul rheumatoid, tetapi hasil lab rheumatoid assay akan negatif pada pasien gout. Tophus dapat mengeluarkan sekret seperti krim.[1,13,15]
Manifestasi Oftalmologi
Tophus dan akumulasi kristal asam urat dalam bentuk lain juga dapat ditemukan di mata. Pada konjungtiva, akumulasi ini dapat berupa nodul konjungtiva yang mengandung kristal seperti jarum. Pasien gout juga bisa menunjukkan tanda klinis oftalmologi berupa keratitis marginal ringan, keratopati, serta kristal kuning dalam sel epitel kornea dan membran Bowman. Tajam penglihatan dapat terganggu ketika epitel rusak, bahkan dapat berkembang menjadi skleritis.[1,13,15]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding gout antara lain rheumatoid arthritis, lupus arthritis, osteoarthritis, arthritis septik, pseudogout, dan selulitis.
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis memiliki gejala serupa dengan gout yakni nyeri dan panas pada sendi yang berlangsung lama. Keduanya dapat dibedakan dari jumlah keterlibatan sendi dan hasil pemeriksaan penunjang spesifik.
Inflamasi pada rheumatoid arthritis biasanya bersifat poliartikular (melibatkan ≥5 sendi kecil) dengan durasi lebih dari 15 menit hingga 30 menit. Diagnosis rheumatoid arthritis ditegakkan dengan temuan antibodi Anti-Cyclic Citrullinated Peptide (anti-CCP) dan faktor rheumatoid.[7,9]
Lupus Arthritis
Lupus arthritis memiliki gejala serupa dengan gout tahap kronis yakni nyeri poliartikular dan peradangan sendi. Lupus arthritis dapat dibedakan dari gout dengan temuan positif antinuclear antibody (ANA).[7]
Osteoarthritis
Osteoarthritis biasanya melibatkan sendi penopang beban tubuh. Nyeri yang dialami akan memberat dengan aktivitas, terletak bilateral, dan durasi kurang dari 15 menit. Osteoarthritis dapat didiagnosis berdasarkan temuan radiologi.[7]
Pseudogout
Pseudogout dapat dibedakan dengan gout dari hasil pemeriksaan histopatologi terhadap aspirat cairan sendi yang menunjukkan kristal kalsium pirofosfat.[7,9,17]
Selulitis
Gout dan selulitis sama-sama memiliki area yang bengkak, kemerahan, nyeri, juga bisa disertai demam dan leukositosis. Selulitis dibedakan dari gout dengan adanya riwayat penyakit kulit dan trauma. Pada pemeriksaan fisik selulitis, ditemukan batas lesi yang tidak tegas dengan bagian kulit normal, serta adanya fluktuasi pada palpasi.[7,9]
Arthritis Septik
Arthritis septik dibedakan dari gout dengan temuan riwayat trauma, demam, leukositosis, aspirat cairan sendi yang purulent, dan kultur cairan sendi yang positif.[7,9]
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis gout dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang laboratorium meliputi kadar asam urat dalam darah, kristal dalam urine, dan aspirat cairan sinovial atau tophus. Yang paling sederhana dan banyak tersedia adalah pengukuran asam urat dalam darah, sehingga pemeriksaan ini dapat didahulukan untuk skrining hiperurisemia.[1,13]
Kadar Asam Urat Darah
Pasien dewasa dikatakan mengalami hiperurisemia jika kadar asam urat darah melebihi 7 mg/dL. Meski demikian, EULAR tidak merekomendasikan diagnosis gout hanya dari keberadaan hiperurisemia.[1,13]
Tabel 1. Rentang Kadar Asam Urat Darah Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Umur dan Jenis Kelamin | Batas Bawah | Batas Atas |
Pria dewasa | 2 mg/dL | 7,5 mg/dL |
Wanita dewasa | 2 mg/dL | 6,5 mg/dL |
Pria usia > 40 tahun | 2 mg/dL | 8,5 mg/dL |
Wanita usia > 40 tahun | 2 mg/dL | 8 mg/dL |
Anak-anak | 2 mg/dL | 5,5 mg/dL |
Sumber: dr. Junita, Alomedika, 2018
Kristal Monosodium Urat
Berdasarkan rekomendasi EULAR, diagnosis definitif gout ditegakkan apabila ditemukan kristal monosodium urat pada aspirat cairan sinovial, bursa, atau tophus. Karena itu EULAR merekomendasikan kuat aspirasi cairan sinovial atau tofus dan pencarian kristal monosodium urat pada setiap orang yang dicurigai menderita gout atau penderita arthritis inflamatori yang belum terdiagnosis.
Aspirasi cairan sendi dilakukan pada sendi yang bergejala maupun tidak bergejala, dengan jarum kecil, terutama pada sendi metatarsophalangeal (MTP) pertama dan sendi yang meradang sebelumnya. Selanjutnya aspirat diperiksa dengan mikroskop cahaya terpolarisasi. Kristal monosodium urat berbentuk seperti jarum dengan warna kuning kebiruan.[1,7,9,13]
Pemeriksaan Radiologi
Ketika diagnosis klinis untuk gout masih belum bisa dipastikan dan identifikasi kristal tidak memungkinkan, EULAR merekomendasikan pemeriksaan radiologi pada pasien untuk mencari deposisi kristal monosodium urat dan temuan yang mengindikasikan kemungkinan diagnosis lainnya. Pada gout, rontgen ekstremitas akan menunjukkan adanya erosi sendi. Jika temuan rontgen belum jelas, EULAR merekomendasikan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk menunjang diagnosis gout.[1,7,9,13,17]
Dual Energy Computed Tomography (DECT):
Pemeriksaan Dual Energy Computed Tomography (DECT) akan menunjukkan agen kimia dari asam urat yang dapat memberikan pewarnaan khusus. Pemeriksaan ini dapat membedakan deposisi kristal urat dengan jaringan ikat dan deposit mineral yang mengandung kalsium. Pemeriksaan ini juga bisa menampilkan jumlah beban deposisi kristal urat dalam dan sekitar sendi, dan mengeksplorasikan wilayah anatomis yang lebih dalam (misalnya tulang belakang).[1,13,17]
Ultrasonografi (USG) Artikular:
Pada pemeriksaan ultrasonografi, kristal asam urat akan tampak dalam bentuk agregat dan double contour pada permukaan kartilago, yang menggambarkan tofus dikelilingi jaringan ikat.[13,17,18]
Tabel 2. Definisi Agregat pada USG Artikular
Prinsip Komprehensif : | Agregat hanya dapat dinilai bila ciri ultrasonografis lain mengindikasikan adanya gout, seperti adanya atau pernah adanya kontur ganda atau tophus pada pasien dan jika agregat tidak terletak di dalam suatu tophus |
Agregat terlepas dari lokasi (intraartikular / intratendinosa) | Titik-titik kecil, terang, hyperechoic yang terlalu kecil untuk memenuhi definisi tophus dan dikarakteristikkan dengan reflektivitas (sifat memantulkan cahaya) yang tetap tinggi ketika sudut insonasi diubah. |
Sumber: dr. Eveline Yuniarti Rachmat, Alomedika, 2022.[18]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan