Etiologi Abses Peritonsilar
Etiologi abses peritonsilar yang paling banyak didapatkan dari hasil kultur pus abses adalah Streptococcus beta hemolitikus grup A. Mikroorganisme anaerob yang paling banyak ditemukan adalah Fusobacterium necrophorum.[4]
Etiologi lain yang juga sering ditemukan adalah Staphylococcus sp, Pneumococcus sp, Neisseria sp, dan Haemophilus influenzae. Patogen lain yang juga pernah didapat dari abses peritonsilar adalah Lactobacillus, Actinomyces, dan Micrococcus. Abses peritonsilar dapat disebabkan oleh kombinasi infeksi patogen aerob maupun anaerob (polimikrobial).[1]
Tabel 1. Mikroorganisme Etiologi Abses Peritonsilar
Bakteri Aerob | Bakteri Anaerob |
Streptococcus beta hemolitikus grup A | Fusobacterium |
Staphylococcus aureus | Bacteroides |
Corynebacterium | Prevotella |
Streptococcus milleri | Peptostreptococcus |
Neisseria sp. | Haemophilus influenzae |
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian abses peritonsilar adalah sebagai berikut:
- Merokok (tembakau) atau paparan terhadap asap rokok
- Jenis kelamin laki-laki
- Usia dewasa muda 15-24 tahun
Tonsilitis rekuren
- Penyakit periodontal[7]