Edukasi dan Promosi Kesehatan Epistaksis
Edukasi dan promosi kesehatan harus diberikan kepada seluruh pasien epistaksis, terutama pasien dengan episode berulang. Pasien dengan epistaksis berulang perlu diedukasi mengenai evaluasi mendalam yang diperlukan untuk menentukan penyebabnya.
Edukasi Pasien
Edukasi meliputi penyebab, faktor risiko, faktor pencetus, dan tindakan penatalaksanaan yang akan dilakukan beserta komplikasinya. Pasien perlu diberi tahu bahwa epistaksis berulang dapat menjadi tanda dari penyakit lain yang lebih serius, khususnya pada pasien dengan tanda bahaya. Sehingga, diperlukan pemeriksaan fisik dan penunjang lanjutan untuk mengetahui kondisi yang menyebabkan epistaksis.
Topik edukasi yang tidak kalah penting adalah pertolongan pertama saat terjadi epistaksis. Edukasi pasien untuk duduk tegak dengan posisi badan membungkuk ke depan dan kepala sedikit menunduk apabila mengalami epistaxis. Kemudian, ajarkan pasien untuk melakukan penekanan pada hidung dengan gerakan seperti mencubit selama 10–15 menit secara terus-menerus. Pasien harus segera pergi ke unit gawat darurat apabila perdarahan tidak berhenti setelah melakukan langkah di atas.[10,11]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan meminimalkan faktor risiko serta faktor pencetus epistaksis. Pasien dianjurkan untuk menghindari paparan cuaca yang ekstrem, mengonsumsi makanan pedas dan panas, melakukan aktivitas fisik berat, serta memanipulasi atau mengorek hidung.
Lakukan pemotongan kuku secara rutin pada anak-anak untuk menghindari trauma akibat manipulasi jari atau mengupil. Anak-anak juga harus selalu diawasi untuk menghindari kemungkinan masuknya benda asing ke dalam hidung.
Pada kondisi lingkungan yang kering, penggunaan alat pelembap udara atau air humidifier dapat mencegah kekeringan pada mukosa hidung. Pasien juga bisa menggunakan pelembap, seperti petroleum jelly untuk menjaga kelembapan mukosa hidung. Penggunaan krim antiseptik intranasal juga diketahui bermanfaat mencegah kekambuhan epistaxis.[3,9,11]
Penulisan Pertama oleh: dr. Yudhistira