Penatalaksanaan Faringitis
Penatalaksanaan faringitis viral umumnya bersifat suportif karena kebanyakan kasus bersifat self limiting. Sementara itu, faringitis bakterial, terutama infeksi Group A beta-hemolytic streptococci (GABHS) memerlukan antibiotik.[1,2]
Medikamentosa
Kebanyakan kasus faringitis disebabkan oleh virus, memiliki gejala ringan, dan bersifat swasirna. Apabila faringitis disebabkan oleh virus, maka terapi hanya bersifat suportif. Sementara itu, apabila faringitis disebabkan oleh bakteri, maka pasien perlu diberikan terapi antibiotik.
Antibiotik
Pemberian antibiotik hanya diberikan pada kasus faringitis yang terbukti akibat infeksi bakteri, misalnya pada infeksi GABHS. Pemberian antibiotik bertujuan untuk mengeradikasi bakteri untuk mencegah komplikasi berupa demam reumatik maupun penyakit jantung rematik. Antibiotik juga diberikan untuk mengurangi durasi gejala dan risiko penularan ke orang lain.
Antibiotik pilihan adalah penicillin, seperti penicillin V dan amoxicillin per oral. Pada kasus dimana penicillin tidak bisa diberikan, misalnya karena alergi, dapat diberikan cephalexin ataupun cefadroxil.[1,9]
Tabel 1. Regimen Antibiotik pada Faringitis Bakterial
Antibiotik | Dosis | Lama Pemberian |
Penisilin V, oral | Anak-anak: 250 mg diberikan 2–3 kali/ hari Dewasa; 250 mg diberikan 4 kali sehari atau 500 mg diberikan 2 kali sehari | 10 hari |
Amoxicillin, oral | 50 mg/kg/hari, dosis maksimal 1000 mg; atau 25 mg/kg/kali, maksimal 500 mg, diberikan 2 kali sehari | 10 hari |
Benzatin penisilin G, Intramuskular | Pada berat badan <27 kg: 600.000 U Pada berat badan ≥27 kg: 1.200.000 U | Dosis tunggal |
Cephalexin, oral | 20mg/kg diberikan 2 kali sehari, maksimal 500 mg/dosis | 10 hari |
Cefadroxil, oral | 30 mg/kg diberikan 1 kali sehari, maksimal 1000 mg | 10 hari |
Clindamycin, oral | 7 mg/kg diberikan 3 kali sehari, maksimal 300 mg/ dosis | 10 hari |
Azithromycin, oral | 12 mg/kg diberikan sekali, maksimal 500 mg. Lalu 6 mg/kg, maksimal 250 mg sehari sekali untuk 4 hari | 5 hari |
Clarithromycin, oral | 7,5 mg/kg diberikan 2 kali sehari, maksimal 250 mg/dosis | 10 hari |
Sumber: dr. Novita Tirtaprawita, Alomedika, 2020.[9]
Antipiretik dan Analgetik
Antipiretik dan analgesik dapat diberikan untuk meredakan gejala nyeri dan demam. Pilihan dapat berupa paracetamol ataupun obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen.[2,7]
Kortikosteroid
Pemberian kortikosteroid oral, seperti dexamethasone, selama 1–2 hari diduga dapat mengurangi gejala seperti odinofagia. Meski demikian, bukti penelitian yang mendukung hal ini masih sangat sedikit.[7]
Pembedahan
Terapi pembedahan dapat diberikan pada kasus faringitis yang mengalami komplikasi seperti abses peritonsilar, abses retrofaringeal, dan limfadenitis servikal supurativa.[22]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah