Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Noise Induced Hearing Loss (NIHL) general_alomedika 2022-12-01T08:03:14+07:00 2022-12-01T08:03:14+07:00
Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Noise Induced Hearing Loss (NIHL)

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Noise-induced hearing loss (NIHL) adalah bentuk kehilangan pendengaran akibat paparan suara bising dalam intensitas yang berbahaya secara kronik. Keadaan ini merupakan bentuk penurunan pendengaran tersering kedua setelah kondisi penurunan pendengaran terkait usia. Kondisi ini menyebabkan morbiditas yang tinggi karena penderita dapat mengalami kesulitan dalam komunikasi sehari-hari.[1]

Berdasarkan data dari WHO, sekitar 16% kejadian kehilangan pendengaran pada dewasa disebabkan oleh paparan suara bising di tempat kerja. Di Amerika Serikat, sekitar 17% atau 22 juta pekerja berisiko mengalami NIHL karena terpapar bising di tempat kerja dengan intensitas yang berbahaya.[2,3]

NIHL, noise induced hearing loss, tuli, alomedika

Paparan bising kronik akan menyebabkan kerusakan pada koklea, tepatnya sel-sel rambut di organ korti. Stimulasi suara yang berlebihan akan menimbulkan radikal bebas dan memicu terjadinya stres oksidatif yang berujung pada apoptosis sel. Kematian sel ini akan meningkatkan ambang batas pendengaran dan menimbulkan gejala lain seperti tinitus, muffled sound, dan sensasi telinga tersumbat.[4]

Penurunan pendengaran berbanding lurus dengan intensitas suara dan durasi paparan. Suara dengan intensitas tinggi serta durasi paparan yang lebih lama akan mengakibatkan gejala yang lebih berat.

Akan tetapi, tidak semua individu akan mengalami derajat gejala yang sama pada intensitas dan durasi paparan suara yang sama. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor internal individu seperti genetik, usia, riwayat gangguan pendengaran sensorineural, merokok, penggunaan obat ototoksik, serta riwayat diabetes dan hipertensi.[5]

Noise-induced hearing loss (NIHL) dapat dicegah dengan menghindari paparan suara yang terlalu bising. Untuk pekerjaan yang sulit menghindari suara bising, pemakaian alat pelindung diri berupa ear plug atau ear muff disarankan. Perubahan lingkungan kerja dan pengaturan paparan juga harus dipatuhi oleh industri sehingga tidak mengakibatkan gangguan pendengaran.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Wang TC, Chang TY, Tyler R, Lin YJ, Liang WM, Shau YW, Lin WY, Chen YW, Lin CD, Tsai MH. Noise Induced Hearing Loss and Tinnitus-New Research Developments and Remaining Gaps in Disease Assessment, Treatment, and Prevention. Brain Sci. 2020 Oct 13;10(10):732. doi: 10.3390/brainsci10100732. PMID: 33066210; PMCID: PMC7602100.
2. Nelson DI, Nelson RY, Concha-Barrientos M, Fingerhut M. The global burden of occupational noise-induced hearing loss. Am J Ind Med. 2005;48(6):446–458
3. Tak S, Davis RR, Calvert GM. Exposure to hazardous workplace noise and use of hearng protection devices among US workers—NHANES, 1999-2004. Am J Ind Med. 2009;52(5):358-71
4. Metideri MM, Rodriguez HFS, Ferraz DP, Neto AF, Torres S. Noise-induced hearing loss (NIHL): literature review with a focus on occupational medicine. Int Arch Aotorhinolaryngol. 2013;17(2):208-212
5. American College of Occupational and Environmental Medicine (ACOEM). Occupational noise-induced hearing loss: ACOEM task force on occupational hearing loss. J Occup Environ Med. 2012;54(1):106–108
6. Sareen A, Singh V. Noise induced hearing loss: a review. Otolaryngol Online Journal. 2014;4(2)

Patofisiologi Noise Induced Hear...

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Peran Campak pada Otosklerosis
    Peran Campak pada Otosklerosis
  • Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
    Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
  • Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 15 Januari 2025, 22:52
Jurnal Paling Zonk Sepanjang Tahun 2024 🧐💥
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Tidak diragukan lagi 🧐, ini adalah studi terburuk pada tahun 2024:Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 13 Januari 2024, 10:23
Love your hearing
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Noise induced hearing loss
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 24 Mei 2023, 09:24
Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Tentu Dokter sudah mengetahui beberapa obat berisiko menyebabkan efek samping ototoksik. Obat-obatan, seperti antibiotik golongan aminoglikosida,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.