Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Trauma Akustik Akut general_alomedika 2023-09-14T10:55:15+07:00 2023-09-14T10:55:15+07:00
Trauma Akustik Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Trauma Akustik Akut

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Saat ini belum ada konsensus penatalaksanaan trauma akustik akut. Berbagai regimen farmakologi, seperti steroid, vasodilator, antioksidan, vitamin, c-Jun N-terminal kinase inhibitor, dan terapi oksigen hiperbarik telah dilaporkan bermanfaat untuk pengobatan kasus trauma akustik akut.[1]

Meskipun terdapat banyak variasi tata laksana, tujuan dari terapi adalah koreksi mikrosirkulasi koklea dan oksigenasi jaringan. Tata laksana trauma akustik akut memiliki efikasi lebih tinggi jika diberikan dalam 48 jam pertama setelah trauma.[1,4]

Agen Nootropik

Agen  nootropik, seperti piracetam, dilaporkan dapat meningkatkan perbaikan fungsi pendengaran yang. Piracetam diduga memiliki fungsi neuroprotektif dan rheoaktif yang mampu mengembalikan proses patologis yang terjadi pada trauma akustik akut.[1]

Steroid

Steroid banyak dipakai pada pasien dengan trauma akustik akut. Belum ada kesepakatan mengenai cara penggunaan obat ini, namun dosis lebih tinggi dianggap menghasilkan efikasi lebih baik untuk preservasi fungsi pendengaran.[2,4]

Steroid dapat diberikan secara oral dalam bentuk prednison 1 mg/kg/hari selama 7-10 hari, dengan dosis maksimal 60 mg/hari. Selanjutnya, dilakukan tapering selama dua minggu. Steroid diberikan sesegera mungkin setelah awitan trauma akustik.[3,4]

Antioksidan

Antioksidan berfungsi untuk menurunkan stres oksidatif yang merupakan bagian dari patofisiologi trauma akustik akut. Beberapa antioksidan yang diketahui memiliki potensi protektif terhadap trauma akustik akut adalah N-asetilsistein, ginseng, koenzim Q10, vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan vitamin B12.

Penelitian terhadap hewan percobaan menunjukkan adanya efek sinergi dari kombinasi beberapa antioksidan. Namun, hasil yang sama belum diketahui pada manusia.[2]

Menghindari Paparan Suara Keras

Pasien trauma akustik akut disarankan untuk menghindari paparan suara keras dalam 7-10 hari. Selain itu, untuk tentara, disarankan untuk tidak kembali bertugas di medan perang.[4]

Terapi Oksigen Hiperbarik

Terapi oksigen hiperbarik dalam dua hari pertama setelah trauma dilaporkan memberi prognosis fungsi pendengaran lebih baik. Terdapat literatur yang menunjukkan hasil yang lebih baik apabila dikombinasikan dengan terapi steroid.[8]

Implan Koklea

Penurunan pendengaran derajat tinggi dan buruknya pengenalan tutur bicara dapat menjadikan pasien trauma akustik akut sebagai kandidat implan koklea. Implan koklea dapat berupa stimulasi elektrik atau stimulasi elektro-akustik.[2]

Timpanoplasti

Jika terjadi perforasi membran timpani yang luas, terdapat risiko membran tidak menutup secara spontan. Pada kasus seperti ini, dapat dipertimbangan timpanoplasti untuk memperbaiki pendengaran.[9]

Referensi

1. Koochakzadeh S, Gupta A, et al. Hearing Outcomes of Treatment for Acute Noise-Induced Hearing Loss: A Systematic Review and Meta-Analysis. Otology & Neurotology: Official Publication of the American Otological Society, American Neurotology Society [and] European Academy of Otology and Neurotology. 2020 Jul 27;
2. Le TN, Straatman LV, et al. Current insights in noise-induced hearing loss: a literature review of the underlying mechanism, pathophysiology, asymmetry, and management options. Journal of Otolaryngology - Head & Neck Surgery. 2017 May 23;46(1):41.
3. Esquivel CR, Parker M, et al. Aural Blast Injury/Acoustic Trauma and Hearing Loss. Mil Med. 2018 Sep 1;183(suppl_2):78–82.
4. Yehudai N, Fink N, et al. Acute Acoustic Trauma among Soldiers during an Intense Combat. Journal of the American Academy of Audiology. 2017 May;28(5):436–43.
8. Bayoumy AB, Veen EL van der, et al. Effect of hyperbaric oxygen therapy and corticosteroid therapy in military personnel with acute acoustic trauma. BMJ Mil Health. 2020 Aug 1;166(4):243–8.
9. Remenschneider AK, Lookabaugh S, et al. Otologic outcomes after blast injury: the Boston Marathon experience. Otol Neurotol. 2014 Dec;35(10):1825–34.

Diagnosis Trauma Akustik Akut
Prognosis Trauma Akustik Akut

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Red Flag Tinnitus
    Red Flag Tinnitus
  • Peran Campak pada Otosklerosis
    Peran Campak pada Otosklerosis
  • Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
    Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
  • Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika
    Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa dengan Tuli – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 15 Januari 2025, 22:52
Jurnal Paling Zonk Sepanjang Tahun 2024 🧐💥
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Tidak diragukan lagi 🧐, ini adalah studi terburuk pada tahun 2024:Hubungan antara Penggunaan Alat Bantu Dengar dan Mortalitas pada Orang Dewasa...
dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
Dibuat 13 Januari 2024, 10:23
Love your hearing
Oleh: dr.yunaldi altila, SpTHT.BKL
0 Balasan
Noise induced hearing loss
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 24 Mei 2023, 09:24
Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Tentu Dokter sudah mengetahui beberapa obat berisiko menyebabkan efek samping ototoksik. Obat-obatan, seperti antibiotik golongan aminoglikosida,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.