Prognosis Trauma Akustik Akut
Prognosis trauma akustik akut lebih baik pada kasus yang lebih ringan dan waktu antara paparan dengan terapi yang lebih singkat.
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi apabila trauma bersifat berat, sehingga kerusakan menjadi permanen.
Pada aural blast injury atau cedera ledakan yang menyebabkan fraktur os temporal, dapat terjadi laserasi selaput otak yang menyebabkan kebocoran cairan serebrospinal. Pada kasus tersebut, risiko meningitis meningkat.
Gangguan pendengaran akibat trauma akustik akut juga bisa menurunkan kualitas hidup pasien, menyebabkan pasien kehilangan pekerjaan, dan menambah beban finansial.[3]
Prognosis
Prognosis trauma akustik akut ditentukan oleh pajanan trauma akustik itu sendiri. Kerusakan yang lebih berat dan risiko menjadi permanen ditemukan pada paparan intensitas suara yang lebih tinggi, jarak lebih dekat ke sumber suara, durasi paparan yang lebih panjang, dan jika pasien tidak menggunakan hearing protection device (HPD).[1,2]
Pasien dengan perubahan ambang pada audiometri nada murni > 60dB pada tiga frekuensi berturut-turut selama 10 hari atau lebih, juga memiliki prognosis yang lebih buruk dengan kemungkinan gangguan pendengaran bersifat permanen.[3]
Pada trauma akustik yang lebih ringan, gejala yang timbul dapat bersifat sementara dan dapat kembali normal dalam waktu 24-48 jam setelah awitan.[1,2]