Epidemiologi Miringitis Bulosa
Secara epidemiologi, miringitis bulosa lebih sering ditemukan pada laki-laki usia 2–8 tahun. Miringitis bulosa dapat berhubungan dengan otitis media akut (OMA), di mana dari 5 juta kasus OMA di Amerika Serikat, sebanyak 400.000 kasus mengalami miringitis bulosa.[1,5]
Global
Miringitis bulosa merupakan penyakit yang cukup jarang ditemukan pada praktik. Satu studi melaporkan insidensi miringitis bulosa adalah 5,7% dari pasien dengan otitis media akut pada kelompok usia <2 tahun. Terhitung 1 kasus miringitis bulosa untuk setiap 20 kasus otitis media akut. Sementara itu, Amerika Serikat melaporkan sekitar 8% anak dengan otitis media akut berusia 6 bulan sampai 12 tahun mengalami miringitis bulosa akut.[1,2,4]
Pada tahun 2017, diperkirakan 5 juta anak di Amerika Serikat terkena otitis media akut setiap tahunnya. Secara tidak langsung berkaitan dengan sekitar 400.000 kasus miringitis bulosa tahunan secara nasional. Pasien dengan miringitis bulosa bilateral mencapai 16%. Risiko otitis media rekuren pada pasien dengan miringitis bulosa lebih besar 3 kali jika dibandingkan dengan tanpa miringitis bulosa.[1,4]
Indonesia
Data mengenai prevalensi khusus miringitis bulosa di Indonesia belum ada.
Mortalitas
Belum ada data mortalitas untuk miringitis bulosa, tetapi penurunan pendengaran, seperti tuli konduktif dan tuli sensorineural, merupakan morbiditas yang paling sering dilaporkan. Morbiditas miringitis bulosa berkaitan dengan morbiditas kasus otitis media, otitis eksterna, dan benda asing di telinga.
Drendel et al. melakukan studi observasional prospektif pada 50 telinga dengan miringitis bulosa. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak estimasi 54% telinga mengalami tuli campuran, 18% tuli konduktif, dan 10% tuli sensorineural.[2,11]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli