Penatalaksanaan Miringitis Bulosa
Penatalaksanaan definitif untuk miringitis bulosa, misalnya antibiotik untuk infeksi bakteri, dengan dosis cukup yang dapat menembus membran timpani. Tata laksana dengan agen topikal/tetes telinga hanya dilakukan pada membran timpani intak. Analgesik juga diperlukan untuk tata laksana miringitis bulosa mengingat otalgia cukup sering dikeluhkan. Tindakan miringotomi dapat dipertimbangkan pada klinis refrakter dengan risiko tinggi komplikasi.[1,5]
Medikamentosa
Tata laksana medikamentosa pada miringitis bulosa antara lain analgesik, antibiotik, agen keratolitik, dan agen pengasaman. Pemberian kortikosteroid sistemik saat ini tidak diindikasikan dalam pengobatan miringitis bulosa karena belum ada bukti yang cukup dalam perbaikan klinis penurunan pendengaran.
Pastikan pemberian agen topikal, yaitu tetes telinga, hanya diberikan pada membran timpani intak. Maka dari itu, sebelum pemberiannya perlu dilakukan identifikasi membran timpani dengan otoskop.[1,2]
Analgesik
Pemberian analgesik dilakukan untuk mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman karena miringitis bulosa. Analgesik sistemik, seperti natrium diklofenak, ibuprofen, atau paracetamol, dapat diberikan. Analgesik topikal, seperti lidokain tetes telinga, hanya dapat diberikan bila yakin tidak terdapat perforasi membran timpani.[1,2]
Antibiotik
Pemberian antibiotik sistemik untuk miringitis bulosa direkomendasikan sebagai terapi lini pertama infeksi bakterial. Jika ditemukan kasus miringitis bulosa, metode watchful waiting pada otitis media akut tidak dilakukan. Antibiotik yang diberikan sama dengan antibiotik untuk otitis media akut berdasarkan rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), yaitu:
Amoksisilin 80−90 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 7–10 hari, sebagai obat lini pertama selama tidak ada riwayat penggunaan amoksisilin dalam 30 hari sebelumnya.
- Kombinasi amoksisilin-asam klavulanat 80–90 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 7–10 hari, diberikan pada pasien yang dalam waktu 30 hari sebelumnya mendapatkan pengobatan amoksisilin.
- Pada pasien yang alergi penisilin, AAP merekomendasikan antibiotik golongan makrolida seperti azithromycin 10 mg/kgBB/hari di hari pertama sebanyak 1 kali pemberian di hari pertama dilanjutkan 5 mg/kgBB/hari pada hari ke 2–5 atau clarithromycin[1,19,20,25]
Pada penyakit yang lebih berat atau alergi komponen antibiotik lainnya, dapat diberikan cefdinir 14 mg/kgBB/hari pemberian 1 kali/hari selama 10 hari, cefpodoxime 10 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis untuk 10 hari, atau cefuroxime.[1,19,20,25]
Pada pemberian amoksisilin, disarankan oleh AAP untuk diberikan dalam dosis yang tinggi. Hal ini direkomendasikan agar obat dapat mencapai telinga tengah.[1,19,20]
Rujukan
Kasus miringitis bulosa dengan komplikasi supuratif, perforasi membran timpani, serta kecurigaan mastoiditis harus dirujuk ke dokter spesialis telinga hidung tenggorok (THT) untuk mendapat tindakan yang sesuai.[1,2]
Tindakan Operatif
Tindakan operatif pada miringitis bulosa meliputi timpanosentesis dan miringotomi. Akan tetapi, tindakan ini dilakukan bila tata laksana medikamentosa gagal dan pasien terancam mengalami komplikasi, seperti gangguan pendengaran yang memberat.
Sebelum tindakan dilakukan, sebaiknya dilakukan dulu irigasi liang telinga untuk membuang debris. Akan tetapi, irigasi dikontraindikasikan bila status membran timpani tidak diketahui. Pada miringitis bulosa dengan perforasi membran timpani, bisa dipertimbangkan dilakukan tindakan miringoplasti.[1,5]
Timpanosentesis
Timpanosentesis merupakan tindakan untuk diagnostik sekaligus terapeutik, yaitu insersi jarum dari bagian anterior membran timpani. Timpanosentesis dilakukan untuk pemberian obat-obatan intratimpani atau aspirasi cairan bulla dari membran timpani. Cairan yang diaspirasi kemudian dapat dilakukan kultur dan uji resistensi.[1,2,21]
Miringotomi
Miringotomi merupakan tindakan insisi pada membran timpani untuk drainase cairan supurasi pada bula di membran timpani. Miringotomi dapat juga disertai pemasangan tuba timpanostomi. Pemasangan tuba ini bertujuan untuk drainase cairan telinga tengah dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Pemilihan tuba ventilasi dilihat dari berbagai aspek seperti butuh berapa lama tuba ventilasi dipasang, misalnya 6‒9 bulan, 9‒18 bulan, dan lebih dari 2 tahun. Dengan mempertimbangkan peningkatan risiko komplikasi dan keadaan membran timpani saat pemeriksaan.[1,22]
Miringotomi diindikasikan pada kasus refrakter maupun kasus dengan risiko tinggi komplikasi pada miringitis bulosa yang disertai dengan otitis media akut.[1,5]
Miringoplasti
Pada miringitis bulosa dengan komplikasi perforasi membran timpani, jika diperlukan dapat dilakukan tindakan penutupan membran timpani yang disebut miringoplasti. Suatu studi di Inggris, meliputi 495 miringoplasti yang dilakukan oleh 33 dokter THT, menunjukkan tingkat penutupan secara keseluruhan adalah 89,5%. Kesuksesan miringoplasti berkaitan dengan peningkatan kemampuan dengar rata-rata sebesar 9,14 dB.[2,23]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli