Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Miringitis Bulosa general_alomedika 2023-12-01T15:53:16+07:00 2023-12-01T15:53:16+07:00
Miringitis Bulosa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Miringitis Bulosa

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan definitif untuk miringitis bulosa, misalnya antibiotik untuk infeksi bakteri, dengan dosis cukup yang dapat menembus membran timpani. Tata laksana dengan agen topikal/tetes telinga hanya dilakukan pada membran timpani intak. Analgesik juga diperlukan untuk tata laksana miringitis bulosa mengingat otalgia cukup sering dikeluhkan. Tindakan miringotomi dapat dipertimbangkan pada klinis refrakter dengan risiko tinggi komplikasi.[1,5]

Medikamentosa

Tata laksana medikamentosa pada miringitis bulosa antara lain analgesik, antibiotik, agen keratolitik, dan agen pengasaman. Pemberian kortikosteroid sistemik saat ini tidak diindikasikan dalam pengobatan miringitis bulosa karena belum ada bukti yang cukup dalam perbaikan klinis penurunan pendengaran.

Pastikan pemberian agen topikal, yaitu tetes telinga, hanya diberikan pada membran timpani intak. Maka dari itu, sebelum pemberiannya perlu dilakukan identifikasi membran timpani dengan otoskop.[1,2]

Analgesik

Pemberian analgesik dilakukan untuk mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman karena miringitis bulosa. Analgesik sistemik, seperti natrium diklofenak, ibuprofen, atau paracetamol, dapat diberikan. Analgesik topikal, seperti lidokain tetes telinga, hanya dapat diberikan bila yakin tidak terdapat perforasi membran timpani.[1,2]

Antibiotik

Pemberian antibiotik sistemik untuk miringitis bulosa direkomendasikan sebagai terapi lini pertama infeksi bakterial. Jika ditemukan kasus miringitis bulosa, metode watchful waiting pada otitis media akut tidak dilakukan. Antibiotik yang diberikan sama dengan antibiotik untuk otitis media akut berdasarkan rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), yaitu:

  • Amoksisilin 80−90 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 7–10 hari, sebagai obat lini pertama selama tidak ada riwayat penggunaan amoksisilin dalam 30 hari sebelumnya.

  • Kombinasi amoksisilin-asam klavulanat 80–90 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 7–10 hari, diberikan pada pasien yang dalam waktu 30 hari sebelumnya mendapatkan pengobatan amoksisilin.
  • Pada pasien yang alergi penisilin, AAP merekomendasikan antibiotik golongan makrolida seperti azithromycin 10 mg/kgBB/hari di hari pertama sebanyak 1 kali pemberian di hari pertama dilanjutkan 5 mg/kgBB/hari pada hari ke 2–5 atau clarithromycin[1,19,20,25]

Pada penyakit yang lebih berat atau alergi komponen antibiotik lainnya, dapat diberikan cefdinir 14 mg/kgBB/hari pemberian 1 kali/hari selama 10 hari, cefpodoxime 10 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis untuk 10 hari, atau cefuroxime.[1,19,20,25]

Pada pemberian amoksisilin, disarankan oleh AAP untuk diberikan dalam dosis yang tinggi. Hal ini direkomendasikan agar obat dapat mencapai telinga tengah.[1,19,20]

Rujukan

Kasus miringitis bulosa dengan komplikasi supuratif, perforasi membran timpani, serta kecurigaan mastoiditis harus dirujuk ke dokter spesialis telinga hidung tenggorok (THT) untuk mendapat tindakan yang sesuai.[1,2]

Tindakan Operatif

Tindakan operatif pada miringitis bulosa meliputi timpanosentesis dan miringotomi. Akan tetapi, tindakan ini dilakukan bila tata laksana medikamentosa gagal dan pasien terancam mengalami komplikasi, seperti gangguan pendengaran yang memberat.

Sebelum tindakan dilakukan, sebaiknya dilakukan dulu irigasi liang telinga untuk membuang debris. Akan tetapi, irigasi dikontraindikasikan bila status membran timpani tidak diketahui. Pada miringitis bulosa dengan perforasi membran timpani, bisa dipertimbangkan dilakukan tindakan miringoplasti.[1,5]

Timpanosentesis

Timpanosentesis merupakan tindakan untuk diagnostik sekaligus terapeutik, yaitu insersi jarum dari bagian anterior membran timpani. Timpanosentesis dilakukan untuk pemberian obat-obatan intratimpani atau aspirasi cairan bulla dari membran timpani. Cairan yang diaspirasi kemudian dapat dilakukan kultur dan uji resistensi.[1,2,21]

Miringotomi

Miringotomi merupakan tindakan insisi pada membran timpani untuk drainase cairan supurasi pada bula di membran timpani. Miringotomi dapat juga disertai pemasangan tuba timpanostomi. Pemasangan tuba ini bertujuan untuk drainase cairan telinga tengah dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Pemilihan tuba ventilasi dilihat dari berbagai aspek seperti butuh berapa lama tuba ventilasi dipasang, misalnya 6‒9 bulan, 9‒18 bulan, dan lebih dari 2 tahun. Dengan mempertimbangkan peningkatan risiko komplikasi dan keadaan membran timpani saat pemeriksaan.[1,22]

Miringotomi diindikasikan pada kasus refrakter maupun kasus dengan risiko tinggi komplikasi pada miringitis bulosa yang disertai dengan otitis media akut.[1,5]

Miringoplasti

Pada miringitis bulosa dengan komplikasi perforasi membran timpani, jika diperlukan dapat dilakukan tindakan penutupan membran timpani yang disebut miringoplasti. Suatu studi di Inggris, meliputi 495 miringoplasti yang dilakukan oleh 33 dokter THT, menunjukkan tingkat penutupan secara keseluruhan adalah 89,5%. Kesuksesan miringoplasti berkaitan dengan peningkatan kemampuan dengar rata-rata sebesar 9,14 dB.[2,23]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Kasinathan S, Kondamudi NP. Bullous Myringitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553029/
2. Schweinfurth J, Meyers AD. Myringitis (Middle Ear, Tympanic Membrane, Inflammation) Treatment & Management. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/858558-overview#a1
5. Devaraja K. Myringitis: An update. J Otol. 2019 Mar;14(1):26-29.
19. Schilder AG, Chonmaitree T, Cripps AW, Rosenfeld RM, Casselbrant ML, Haggard MP, Venekamp RP. Otitis media. Nat Rev Dis Primers. 2016 Sep 8;2(1):16063. doi: 10.1038/nrdp.2016.63. PMID: 27604644; PMCID: PMC7097351.
20. Kumar RS, Venkararamanan R. Bullous Myringitis: An enigmatic disease and insights into its management. Otolaryngology online journal. 2014;4:1-7.
21. Akanmode AM, Winters R. Tympanocentesis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560594/
22. Martellucci S, Pagliuca G, de Vincentiis M, De Virgilio A, Fusconi M, et al. Myringotomy and ventilation tube insertion with endoscopic or microscopic technique in adults: a pilot study. Otolaryngol Head Neck Surg. 2015 May;152(5):927-30.
23. Phillips JS, Yung MW, Nunney I. Myringoplasty outcomes in the UK. J Laryngol Otol. 2015 Sep. 129 (9):860-4.
25. Robert M. Kliegman & Joseph W. St. Geme III. Nelson Textbook of Pediatrics, 2-Volume Set, 21st Edition. Elsevier, 05/2019.

Diagnosis Miringitis Bulosa
Prognosis Miringitis Bulosa

Artikel Terkait

  • Pencegahan Otitis Media Akut
    Pencegahan Otitis Media Akut
  • Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
    Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
  • Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
    Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
  • Antibiotik Topikal VS Sistemik untuk Otitis Media Supuratif Kronis
    Antibiotik Topikal VS Sistemik untuk Otitis Media Supuratif Kronis
  • Peranan Pipa Ventilasi Telinga pada Otitis Media dengan Efusi
    Peranan Pipa Ventilasi Telinga pada Otitis Media dengan Efusi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 22:42
Apakah boleh melakukan spooling pada suspek OMSK?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, sy ada pasien perempuan dgn keluhan telinga keluar cairan sdh 1 th yll, riwayat sblm munculnya keluhan sering menggunakan headset dan mengorek...
Anonymous
Dibalas 04 November 2024, 08:22
H2O3 3% sebagai terapi perofrasti membran timpani amankah untuk ibu hamil?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin dok, untuk kasus MT perforasi dengan sekret aktif, amankah cuci telinga dgn H2O2 3% pada ibu hamil? karena cairan masih keluar trima kasih
Anonymous
Dibalas 06 Januari 2024, 10:23
Perdarahan di telinga tengah
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, tadi saya dapat pasien tampak seperti kecoklatan/ada darah di telinga tengah yang sudah lama. Keluhan telinga seperti kemasukan air, tinnitus -,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.