Edukasi dan Promosi Kesehatan Batu Ginjal
Edukasi dan promosi kesehatan terkait penyakit batu ginjal yang utama adalah mengenai perubahan gaya hidup. Sampaikan pada pasien bahwa beberapa perubahan gaya hidup dapat bermanfaat mencegah timbulnya batu ginjal dan membantu mengeluarkan batu yang kecil secara spontan.
Edukasi Pasien
Sampaikan pada pasien bahwa batu yang berukuran 4 mm atau kurang memiliki kemungkinan yang tinggi untuk dikeluarkan secara spontan saat pasien berkemih. Tetapi bila batu berukuran lebih besar dan lokasinya pada saluran kemih atas, maka intervensi medis umumnya diperlukan.
Sarankan pasien untuk memperbanyak minum air putih, minimal 2,5–3 liter sehari (setara 8 gelas per hari) atau hingga urine berwarna jernih. Selain itu, sampaikan bahwa aktivitas fisik ringan-sedang 150 menit per minggu dapat membantu meningkatkan status kesehatans ecara umum, mencegah terbentuknya batu ginjal, dan membantu mengeluarkan batu ginjal bila sudah terbentuk.[1-3]
Minta pasien menghindari minuman bersoda, mengurangi konsumsi kopi dan teh, dan menjalani diet rendah garam. Sampaikan untuk menjaga asupan kalsium dalam batas normal (700-1000 mg) serta menghindari asupan protein berlebih dari makanan. Pada pasien dengan hiperurisemia, anjurkan diet rendah purin.[3,8]
Sampaikan pada pasien bahwa kolik renal yang mereda bukanlah pertanda bahwa batu sudah keluar. Pasien mungkin saja mengalami silent ureteral stone. Jelaskan bahwa pasien sebaiknya bertanya kepada dokter mengenai hal tersebut bila merasa ragu agar dapat dilakukan konfirmasi.[22]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hidrasi yang cukup dan aktivitas fisik rutin dapat mencegah terbentuknya batu ginjal. Buah-buahan yang mengandung asam sitrat dan asam malat dapat bermanfaat menjaga keseimbangan ion dalam urine.[8,19]
Pembatasan konsumsi garam dapat mencegah batu ginjal. Konsumsi garam berlebih meningkatkan kadar natrium dalam darah. Peningkatan kadar natrium dalam darah akan meningkatkan ekskresi kalsium ke dalam urine. Meningkatnya kadar kalsium urine memungkinkan pengendapan kalsium dalam urine, sehingga terbentuk batu ginjal.
Batasi penggunaan suplemen kalsium dan vitamin D3 karena meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium.
Buang air kecil tepat waktu mempercepat pembilasan kuman yang masuk ke dalam saluran kemih dan substansi yang berpotensi mengendap membentuk batu ginjal.[4,8,20]
Pencegahan pada Pasien yang Telah Mengalami Batu Ginjal
Pada pasien yang sudah mengalami batu ginjal, tujuan pencegahan tidak hanya untuk mencegah terulangnya batu ginjal di kemudian hari, tetapi juga untuk mencegah tumbuhnya batu yang sudah ada. Pencegahan terutama terdiri dari modifikasi gaya hidup. Perbanyak konsumsi air putih dan buah dan sayur sambil mengurangi asupan natrium dianjurkan untuk semua penderita batu ginjal yang sudah terbentuk. Terapi medikamentosa ditambahkan jika pasien tidak berespon dengan perubahan diet atau tidak dapat mematuhi rekomendasi diet.
Batu Kalsium Oksalat:
Untuk mencegah kekambuhan batu kalsium oksalat, dokter perlu menurunkan konsentrasi faktor litogenik seperti kalsium dan oksalat, dan meningkatkan konsentrasi penghambat pembentukan batu seperti sitrat. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi asupan protein non dairy dan makanan tinggi oksalat dan suplemen vitamin C, serta fruktosa dan sukrosa. Terapi medikamentosa diberikan jika perubahan pola makan tidak mengurangi kekambuhan kolik.[23-26]
Penulisan pertama oleh: dr. Nathania S. Sutisna