Patofisiologi Batu Ginjal
Dasar patofisiologi batu ginjal atau nefrolitiasis adalah adanya ketidakseimbangan kimiawi urine antara zat-zat kimia dengan air sebagai pelarutnya di dalam urine. Ketidakseimbangan ini memicu presipitasi yang kemudian mengkristal, semakin padat dan ukurannya semakin besar. Kristal ini membentuk batu di dalam saluran kemih, termasuk pada pelvis ginjal.
Batu Kalsium
Konsumsi garam yang tinggi akan meningkatkan kadar natrium dalam darah. Hal ini akan meningkatkan ekskresi kalsium ke dalam urine dan mengurangi konsentrasi sitrat dalam urine. Selain itu, batu kalsium juga dapat dicetuskan oleh kurangnya konsumsi kalsium dan hiperparatiroid yang meningkatkan pengambilan kalsium dari tulang ke darah yang kemudian diekskresikan ke dalam urine. Konsumsi suplemen kalsium berlebih juga meningkatkan jumlah kalsium yang dibuang ke urine.
Semakin banyak kalsium dalam urine, semakin tinggi risiko pembentukan batu ginjal. Kalsium akan bergabung dengan ion oksalat atau fosfat yang kemudian membentuk batu.[4-10]
Batu Kalsium Oksalat
Salah satu jalur metabolisme di hepar memecah glukosa, fruktosa, asam amino, dan vitamin C menjadi glioksilat. Kemudian glioksilat dimetabolisme menjadi oksalat. Oksalat diekskresikan ke dalam urine. Di dalam saluran kemih, kelebihan oksalat dapat bergabung dengan ion kalsium, membentuk kristal dan menimbulkan peradangan steril yang dapat merusak ginjal.[4-7]
Batu Kalsium Fosfat
Batu kalsium fosfat termasuk batu mengandung brushite (CaHPO4.2H2O), yaitu jenis batu kalsium fosfat yang resisten terhadap prosedur litotripsi ekstrakorporeal (ESWL). Pada kehamilan, jenis batu terbanyak adalah batu kalsium fosfat karena peningkatan ekskresi kalsium ke dalam urine dan kadar sitrat dalam urine.[9,10]
Batu Asam Urat
Akumulasi asam urat berlebih dalam darah diekskresikan ke urine dan mengendap membentuk kristal asam urat yang kemudian membentuk batu.[1-4]
Batu Struvit (Magnesium Amonium Fosfat)
Infeksi saluran kemih secara berulang atau kronis oleh bakteri yang memiliki enzim urease akan memecah urea dalam urine. Bakteri juga mengubah nitrat dalam urine menjadi nitrit, sehingga meningkatkan pH urine. Bakteri penyebab akan terperangkap di dalam batu ginjal yang terbentuk.[8]
Jenis Batu Lainnya
Batu ginjal dengan komposisi karbonat (highly carbonated apatite) dan amonium urat dapat timbul akibat infeksi. Selain itu, batu ginjal juga dapat timbul akibat kelainan genetik, misalnya batu sistin dan batu hidroksiapatite (2,8-dihydroxyadenine).[1-4]
Penulisan pertama oleh: dr. Nathania S. Sutisna