Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Terapi BiPAP annisa-meidina 2024-02-12T11:00:45+07:00 2024-02-12T11:00:45+07:00
Terapi BiPAP
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Terapi BiPAP

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Bilevel positive airway pressure atau BiPAP merupakan ventilasi nonivasif tekanan positif (NIPPV). BiPAP diindikasikan untuk pasien dengan masalah ventilasi, misalnya gagal napas pada pasien eksaserbasi akut penyakit paru obstruktif kronik dengan hasil analisis gas darah (AGD) PaCO₂ ≥45 mmHg dan refleks pertahanan saluran napas yang baik.[1-6]

BiPAP memberikan support oksigenasi dan ventilasi untuk pasien. Alat ini memiliki 2 level tekanan yaitu IPAP dan EPAP. Inspiratory positive airway pressure (IPAP) adalah tekanan yang diberikan saat fase inspirasi, sedangkan expiratory positive airway pressure (EPAP) adalah tekanan saat fase ekspirasi. Fungsi IPAP berhubungan dengan peningkatan volume tidal. Sementara itu, EPAP hampir mirip dengan positive end-expiratory pressure (PEEP) pada ventilasi mekanik.[1-4]

Terapi BiPAP

Peningkatan EPAP akan memperbaiki oksigenasi lewat perbaikan functional residual capacity (FRC). Selisih antara IPAP dan EPAP adalah pressure support (PS). Semakin besar IPAP maka PS juga semakin besar, sehingga volume tidal meningkat dan ventilasi terbantu. Peningkatan ventilasi membantu pengeluaran CO₂.[1–4]

Pada eksaserbasi akut penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), PaCO₂ dapat mencapai ≥45 mmHg pada analisa gas darah (AGD), tetapi refleks pertahanan saluran napas masih baik. Dengan bantuan ventilasi dari BiPAP, CO₂ yang dikeluarkan menjadi lebih banyak. Indikasi lain penggunaan BiPAP adalah edema paru kardiogenik dengan distress pernapasan akut.[1,5,6]

Perlu diperhatikan bahwa BiPAP dikontraindikasikan pada pasien indikasi mutlak intubasi endotrakeal, seperti apnea. Pasien dengan instabilitas hemodinamik, serta trauma atau luka bakar di daerah wajah juga tidak disarankan menggunakan BiPAP.[1,5]

Komplikasi BiPAP cukup berbahaya, jika tidak dilakukan monitoring ketat, titrasi tekanan, dan pemberian oksigen dengan hati-hati. Beberapa komplikasi yang perlu diperhatikan adalah cedera paru akibat barotrauma oleh tekanan dari mesin, pneumotoraks, dan instabilitas hemodinamik. Komplikasi yang cukup sering tetapi tidak mengancam nyawa adalah iritasi dan laserasi wajah, karena pemakaian masker.[1,5]

Referensi

1. Gong Y, Sankari A. Noninvasive Ventilation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK578188/
2. Popowicz P, Leonard K. Noninvasive Ventilation and Oxygenation Strategies. Surg Clin North Am. 2022 Feb;102(1):149–57.
3. Emergency Care Institute, New South Wales. Non-invasive ventilation device settings: a brief guide. 2013. https://www.wslhd.health.nsw.gov.au/ArticleDocuments/2850/niv-device-settings-endorsed-29-august-2013.pdf.aspx
4. Margutti E, Greco I, et al. Non-invasive ventilation in acute respiratory failure: the key “W” questions. Intern Emerg Med. 2017 Dec 1;12(8):1307–11.
5. Potchileev I, Doroshenko M, Mohammed AN. Positive Pressure Ventilation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560916/
6. Rochwerg B, Brochard L, et al. Official ERS/ATS clinical practice guidelines: noninvasive ventilation for acute respiratory failure. Eur Respir J. 2017 Aug 1;50(2). https://erj.ersjournals.com/content/50/2/1602426

Indikasi Terapi BiPAP

Artikel Terkait

  • Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
    Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
    Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
  • Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 08:30
Neonatus dgn desaturasi SpO2 92-92% apakah ini suatu kondisi yg berbahaya dan perlu ranap
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy kemaren kedatangan px neonatus 13 hari, dikatakan pilek oleh ibunya sejak 3 hari terakhir dan ketika tidur nafasnya tampak kurang nyaman....
dr. Muh Bayu Setiono
Dibalas 21 Mei 2024, 06:47
Tipe tabung oksigen
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
2 Balasan
Siapa tau ada yg tau tentang tabung oksigen. Kalau mau tau tabung oksigen yg kita punya tipe D atau E atau H itu bisa lihat dimana ya?Soalnya untuk mengukur...
dr. Emillya Sari
Dibalas 22 November 2023, 15:57
Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023 - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Emillya Sari
1 Balasan
Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK merupakan suatu kondisi paru yang ditandai adanya sindrom respirasi kronik seperti batuk berdahak dan sesak napas...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.