Pedoman Klinis Terapi BiPAP
Pedoman klinis bilevel positive airway pressure atau BiPAP meliputi pentingnya memperhatikan support tekanan untuk inspirasi dan ekspirasi. Pemasangan BiPAP bertujuan untuk support oksigenasi dan ventilasi pasien yang belum gagal napas. Berikut beberapa pedoman klinis pemasangan BiPAP:
- BiPAP memiliki 2 level tekanan, yaitu inspiratory positive airway pressure (IPAP) atau tekanan yang diberikan saat fase inspirasi dan expiratory positive airway pressure (EPAP) atau tekanan saat fase ekspirasi.
- Adanya tekanan dan pemberian oksigen akan membantu usaha napas pasien, tetapi berisiko peningkatan tekanan intratorakal dan gangguan hemodinamik. Oleh karena itu, monitoring ketat dan titrasi tekanan perlahan oleh tenaga kesehatan terlatih sangat diperlukan.
- Risiko aspirasi dapat terjadi pada penggunaan BiPAP, sehingga pengawasan ketat Glasgow coma scale (GCS) dan penilaian refleks perlindungan saluran napas pasien harus dilakukan.
- Beberapa masker yang digunakan meliputi nose-mouth mask, nose mask, dan helmet. Yang harus diperhatikan adalah masker menutupi saluran napas (dan mulut apabila masker melewati mulut), serta tidak boleh terjadi kebocoran dari masker.
- Beberapa sirkuit BiPAP sudah dilengkapi oleh lubang port Dari lubang ini, udara ekspirasi keluar dan tidak boleh ditutup. Lubang ini bukan merupakan bagian yang bocor. Apabila ditutup, ekspirasi akan terganggu sehingga udara sulit keluar dan rebreathing CO₂ dapat terjadi.
- Indikasi, keberhasilan, maupun kegagalan terapi BiPAP terutama dilihat dari kondisi klinis, tanda vital, dan analisa gas darah (AGD). Kondisi klinis dan tanda vital, seperti peningkatan work of breathing (WOB), peningkatan laju napas (RR), denyut jantung (HR), saturasi oksigen, dan tekanan CO₂, dapat menjadi penanda awal diperlukan penyesuaian kembali setting.
- Pemeriksaan AGD 1 jam setelah pemasangan BiPAP harus dilakukan. Hasil AGD dapat membantu menentukan keberhasilan terapi atau diperlukannya penyesuaian setting Pemasangan arterial line dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan klinis.
- Terdapat kemungkinan diperlukannya intubasi endotrakeal pada kegagalan BiPAP, sehingga harus ada tenaga kesehatan yang dapat melakukan intubasi.[1,3,5-8]