Pengawasan Klinis Probenecid
Pengawasan klinis saat penggunaan probenecid adalah jumlah dosis maksimal harian, kadar asam urat darah, profil fungsi ginjal pasien, dan pemeriksaan hitung darah. Target asam urat selama terapi dengan probenesid adalah <6 mg/dL.[1,20]
Pengawasan Overdosis Probenecid
Bila terjadi overdosis probenecid, karbon (arang) aktif dapat menjadi alternatif antidotum, yang sebaiknya diberikan dalam 1 jam setelah kejadian. Terapi lainnya untuk kasus overdosis obat ini adalah terapi simptomatik.
Overdosis probenecid umumnya menyebabkan stimulasi sistem saraf pusat, di mana overdosis berat dapat menyebabkan kejang dan gagal napas. Gejala eksitasi sistem saraf pusat yang berat ini merupakan indikasi pemberian barbiturate intravena kerja cepat, seperti phenobarbital.[1,18]
Pengawasan Kadar Asam Urat
Pasien yang menerima probenecid harus selalu dipantau kadar asam uratnya, untuk melakukan penyesuaian dosis. Nilai normal asam urat adalah 3,4‒7 mg/dL atau lebih sedikit untuk pasien pria, dan 2,4‒6 mg/dL atau lebih sedikit untuk pasien wanita. Umumnya, target asam urat selama terapi probenesid adalah <6 mg/dL.[20]
Pengawasan Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal juga harus selalu dipantau pada pasien dalam pengobatan probenecid. Pasien dengan filtrasi glomerulus <30 mL/menit sebaiknya tidak diberikan probenecid, karena tidak akan memberikan efek terapeutik dan bahkan meningkatkan efek samping.[9,18]
Pengawasan Hitung Darah
Pemeriksaan darah lengkap bermanfaat sebagai skrining efek samping probenecid, yaitu anemia, leukopenia, dan trombositopenia.[9,18]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini