Efek Samping dan Interaksi Obat Natrium Bikarbonat
Efek samping pemberian natrium bikarbonat adalah alkalosis, hipernatremia, hipokalemia, retensi cairan, distensi lambung, serta selulitis bila terjadi ekstravasasi obat dari intravena.
Efek Samping
Natrium bikarbonat dapat menurunkan kontraktilitas jantung, sehingga dapat memperburuk keadaan pasien gagal jantung kongestif
Natrium bikarbonat juga bisa menyebabkan pemanjangan interval corrected QT, perdarahan otak (terutama perdarahan intraventrikular), dan edema. Natrium bikarbonat juga bisa menyebabkan gangguan elektrolit, seperti hipernatremia, hipokalemia, dan hipokalsemia. Oleh karena itu, pada pasien yang mendapat natrium bikarbonat dan dalam keadaan kritis, pengawasan EKG kontinyu dan pemeriksaan kadar pH darah dan elektrolit berkala perlu dilakukan.
Efek samping lain adalah distensi lambung, bahkan pada kondisi yang lebih jarang dapat terjadi ruptur lambung.
Pada kulit, natrium bikarbonat dapat menyebabkan selulitis, ulserasi, dan nekrosis jaringan bila terjadi ekstravasasi pada tempat infus. Selain itu, natrium bikarbonat juga bisa menyebabkan efek samping berupa kejang tetani, alkalosis metabolik, edema paru, hiperkapnia, dan sindrom milk-alkali. [2-4]
Interaksi Obat
Interaksi natrium bikarbonat dengan obat tertentu dapat menyebabkan presipitat, meningkatkan atau menurunkan konsentrasi obat, meningkatkan risiko efek samping, dan menurunkan efek obat.
Menimbulkan Presipitat
Natrium bikarbonat tidak dapat diberikan pada satu jalur intravena yang sama dengan norepinefrin, dopamin, dobutamin, dan cairan intravena yang mengandung kalsium karena dapat menyebabkan timbulnya presipitat yang dapat menyumbat jalur intravena. [12,13]
Natrium bikarbonat injeksi juga tidak kompatibel dengan vitamin C, ciprofloxacin, imipenem-cilastatin, labetalol, meropenem, morfin, dan vancomycin, sehingga pemberian pada jalur intravena yang sama atau mencampur solusi natrium bikarbonat dengan obat-obat tersebut harus dihindari. [3]
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Natrium bikarbonat dapat meningkatkan konsentrasi obat amantadine, dextroamphetamine, digoxin, efedrin, erythromycin, glipizide, pseudoephedrine, quinidine, dan tolbutamide. [3]
Menurunkan Konsentrasi Obat
Natrium bikarbonat dapat meningkatkan konsentrasi obat amfetamin, atazanavir, bisacodyl, captopril, dapson, doxycycline, itraconazole, ketoconazole, levofloxacin, ofloxacin, dan tetracycline [2,3]
Meningkatkan Risiko Efek Samping
Natrium bikarbonat dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping jika digunakan bersama dengan acetazolamide. [2]
Menurunkan Efek Obat
Natrium bikarbonat dapat menurunkan efek obat dengan meningkatkan ekskresi jika digunakan bersama antidepresan trisiklik, lithium, chlorpropamide, dan salisilat. [7,14]