Kontraindikasi dan Peringatan Natrium Bikarbonat
Kontraindikasi penggunaan natrium bikarbonat terutama untuk pasien alkalosis, hipernatremia, hiperkalsemia, dan edema paru berat. Peringatan dan pengawasan ketat perlu dilakukan pada pasien dengan gagal jantung kongestif, gangguan ginjal, dan edema akibat retensi natrium. [2,3]
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan natrium bikarbonat adalah sebagai berikut:
- Pasien dengan riwayat hipersensitivitas
- Alkalosis metabolik atau respiratorik
- Asidosis hiperkarbia
- Hipernatremia
- Hipokalsemia
- Edema paru berat
- Pasien dengan nyeri abdomen yang belum diketahui penyebabnya.[2,3]
Pemberian natrium bikarbonat intravena dapat menimbulkan peningkatan retensi natrium dan overload cairan, sehingga pemberiannya pada kondisi kongesti atau edema paru yang berat sebaiknya dihindari. [12]
Peringatan
Penggunaan natrium bikarbonat perlu berhati-hati pada pasien dengan riwayat gagal jantung kongestif, gangguan ginjal, sirosis hepatis, pasien anak dengan ketoasidosis diabetik, pasien yang sedang menggunakan kortikosteroid jangka panjang, pasien dengan edema, dan pasien dengan gangguan hati. [3]
Pasien dengan gangguan ginjal dan gangguan hati lebih berisiko untuk mengalami hipernatremia, pergeseran elektrolit, dan perubahan pH sistemik yang cepat, sehingga penggunaan natrium bikarbonat pada pasien-pasien tersebut harus lebih diperhatikan. Monitor ketat kadar elektrolit plasma dan penyesuaian dosis natrium bikarbonat sangat dianjurkan. [2]
Natrium bikarbonat sebagai antasida sebaiknya tidak rutin digunakan selama lebih dari 2 minggu. Hindari konsumsi antasida natrium bikarbonat dengan susu karena meningkatkan risiko munculnya efek samping. [17]