Pengawasan Klinis Natrium Bikarbonat
Pengawasan klinis pada penggunaan natrium bikarbonat adalah analisis gas darah (AGD). AGD sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah terapi untuk menghindari efek samping alkalosis. Pengawasan kadar elektrolit terutama kadar natrium, kalium, dan kalsium perlu dilakukan selama terapi natrium bikarbonat. Pasien juga harus memiliki ventilasi yang adekuat agar dapat mengekskresikan kelebihan karbon dioksida yang merupakan salah satu efek pemberian natrium bikarbonat. [13]
Awasi jalur intravena selama pemberian natrium bikarbonat. Ekstravasasi dapat menyebabkan selulitis, ulserasi, dan nekrosis jaringan. [3]