Kontraindikasi dan Peringatan Topiramate
Kontraindikasi topiramate adalah individu dengan asidosis metabolik atau yang berisiko terhadap asidosis metabolik, serta pasien yang alergi terhadap topiramate. Peringatan pada penggunaan topiramate adalah obat tidak boleh dihentikan secara langsung karena dapat mencetuskan bangkitan atau meningkatkan frekuensi bangkitan kejang. Meskipun jarang terjadi, waspadai kemungkinan ide dan perilaku bunuh diri.[1,4,5,10]
Kontraindikasi
Topiramate dianggap obat yang relatif aman karena memiliki kontraindikasi yang cukup minimal. Kontraindikasi topiramate adalah individu yang mengalami atau berisiko mengalami asidosis metabolik, terutama pada pasien yang juga mengonsumsi metformin. Hal ini karena topiramate dapat memperberat asidosis metabolik.
Kontraindikasi lainnya adalah riwayat alergi terhadap topiramate dan pemberian pada ibu hamil. Obat ini juga tidak disarankan bisa pasien mengonsumsi alkohol dalam 6 jam terakhir.[4,10]
Peringatan
Kewaspadaan pada penggunaan topiramate diperlukan terkait peningkatan risiko bunuh diri, peningkatan tekanan intraokular, dan berbagai efek pada sistem saraf.
Penghentian Obat
Topiramate tidak boleh dihentikan secara mendadak. Seperti obat antiepilepsi pada umumnya, dosis obat harus diturunkan secara bertahap sebelum dihentikan untuk meminimalisir risiko munculnya bangkitan atau peningkatan frekuensi bangkitan kejang.[5,6]
Penggunaan dengan Alkohol
Topiramate tidak boleh diberikan bersamaan dengan alkohol. Berikan jeda setidaknya 6 jam sebelum atau sesudah konsumsi alkohol.[10]
Ide dan Perilaku Bunuh Diri
Peningkatan risiko ide dan perilaku bunuh diri dapat terjadi meskipun jarang. Dokter perlu melakukan edukasi pada pasien dan keluarganya agar waspada terhadap munculnya atau memburuknya tanda dan gejala depresi.[1,5]
Hiperamonemia dengan atau tanpa Ensefalopati
Hiperamonemia dan ensefalopati dapat terjadi pada penggunaan topiramate tunggal atau bersama dengan asam valproat. Hiperamonemia bisa saja asimtomatik. Bila timbul gejala klinis, ensefalopati hiperamonemia dapat menimbulkan perubahan akut pada tingkat kesadaran atau fungsi kognitif dengan kelesuan atau muntah.[5]
Myopia Akut dan Glaukoma Sekunder
Suatu sindrom yang ditandai dengan myopia akut yang berhubungan dengan glaukoma sudut tertutup sekunder telah dilaporkan pada pasien yang menerima topiramate. Manifestasi yang muncul mencakup penurunan ketajaman visual dan nyeri okular. Pada pemeriksaan oftalmologi, dapat ditemukan myopia, pendangkalan bilik mata depan, hiperemia okular, dan peningkatan tekanan intraokular.[5]
Oligohidrosis dan Hipertermia
Pasien yang diobati dengan topiramate dapat mengalami oligohidrosis dan hipertermia. Hal ini utamanya terjadi pada pasien anak. Pasien perlu dipantau terkait adanya penurunan keringat dan peningkatan suhu tubuh, terutama dalam cuaca panas.[5]
Sudden Unexplained Death in Epilepsy (SUDEP)
Kematian mendadak dan tidak dapat dijelaskan telah dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi topiramate. Meski demikian, angka insidensi kematian mendadak ini dilaporkan ada pada rentang yang sama dengan pasien epilepsi yang tidak mengonsumsi topitamate. Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui bagaimana signifikansi dan besaran risiko konsumsi topiramate.[5]
Risiko pada Ginjal
Topiramate memiliki efek inhibisi terhadap isoenzim karbonik anhidrase, sehingga dapat menyebabkan asidosis tubular pada ginjal, peningkatan pH urine, serta penurunan sitrat dan peningkatan kalsium pada urine. Perubahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya asidosis metabolik dan terbentuknya batu ginjal.[1,4,9]
Perhatian dalam Pekerjaan dan Aktivitas Harian
Topiramate dapat menyebabkan mengantuk dan penurunan konsentrasi. Pasien yang mengonsumsi obat ini tidak disarankan berkendara, mengoperasikan benda berat, ataupun melakukan kegiatan berisiko lain yang membutuhkan kesadaran dan konsentrasi penuh.[5]