Kontraindikasi dan Peringatan Phenobarbital
Kontraindikasi pemberian phenobarbital atau fenobarbital adalah gangguan hepar dan ginjal yang berat. Peringatan diberikan untuk tidak menghentikan phenobarbital secara mendadak, karena dapat menyebabkan efek withdrawal.
Kontraindikasi
Kontraindikasi pemberian phenobarbital adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap phenobarbital, atau golongan barbiturat lainnya. Phenobarbital juga dikontraindikasikan pada pasien dengan porfiria, serta gangguan hepar berat dan gangguan ginjal berat, termasuk sindrom nefritik.
Phenobarbital juga sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang memiliki riwayat ketergantungan obat sedatif-hipnotik, misalnya alprazolam. Selain itu, penyakit paru obstruktif dan asma berat juga sebaiknya tidak menerima phenobarbital, karena peningkatan risiko efek samping.
Kontraindikasi lain adalah pada pasien dengan depresi napas yang berat, serta pada pemberian intraarteri, dan pemberian secara subkutan. Phenobarbital juga tidak boleh digunakan bersama dengan alkohol, karena berpotensi mengakibatkan depresi pernapasan berat, yang dapat berakibat fatal.[2,7]
Peringatan
Peringatan penggunaan phenobarbital diberikan atas gangguan reaksi nyeri, kemungkinan terjadinya penyalahgunaan, dan agar tidak dihentikan secara mendadak.
Reaksi Nyeri
Phenobarbital dapat menyebabkan efek paradoksik (paradoxical excitement), euforia, gelisah/restlessness, atau delirium pada pasien yang mengalami nyeri hebat. Sebaiknya, obat ini tidak digunakan untuk meredakan nyeri atau untuk memberikan efek sedasi pada kondisi nyeri yang belum tertangani.[7,17]
Penyalahgunaan
Penggunaan phenobarbital, terutama pada jangka panjang, berpotensi mengakibatkan toleransi, serta ketergantungan secara psikologis dan fisik. Penyalahgunaan lebih mungkin ditemukan pada pasien dengan riwayat ketergantungan obat sedatif-hipnotik atau amfetamin.[13,17]
Efek Withdrawal
Efek withdrawal dapat ditemukan akibat penghentian phenobarbital secara mendadak. Biasanya, gejala akan muncul dalam 8–12 jam setelah dosis phenobarbital terakhir. Beberapa gejala withdrawal, antara lain ansietas, otot berkedut, tremor pada tangan dan jari-jari, kelemahan progresif, gangguan persepsi visual, nausea, vomitus, dan hipotensi ortostatik.
Dalam 16 jam, dapat muncul gejala berat, seperti kejang dan delirium, yang berpotensi fatal. Gejala dapat bertahan selama 5 hari setelah phenobarbital dihentikan mendadak. Setelah itu, intensitas gejala akan berkurang.[13,17]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra