Formulasi Clobazam
Formulasi clobazam hanya tersedia dalam bentuk pemberian oral, baik dalam bentuk tablet atau suspensi.[1,4]
Bentuk Sediaan
Clobazam hanya tersedia dalam bentuk sediaan oral berupa tablet 10 mg dan 20 mg, suspensi dengan dosis 2,5mg/mL, dan tablet salut dengan dosis 5 mg, 10 mg, dan 20 mg. Namun, sediaan yang tersedia di Indonesia hanya tablet oral 10 mg.[1,7]
Cara Mengonsumsi
Rekomendasi dosis inisial untuk clobazam pada pasien dewasa dengan berat badan lebih dari 30 kg adalah 10 mg/hari dalam dosis terbagi 2 kali sehari. Kemudian, dilakukan titrasi dalam waktu 1 minggu mencapai dosis 20 mg/hari. Dosis kemudian dipertahankan sebesar 40 mg/hari pada minggu kedua.[1]
Untuk anak-anak dengan kejang atau epilepsi atau pasien dengan berat badan kurang dari 30 kg, maka pemberian dosis dan titrasi dilakukan setengah dari rekomendasi. Dosis inisial adalah 5 mg/hari dalam dosis terbagi 2 kali sehari. Kemudian, dilakukan titrasi dalam waktu 1 minggu mencapai dosis 10 mg/hari. Dosis kemudian dipertahankan sebesar 20 mg/hari pada minggu ke dua.[1]
Sementara itu, pada lansia, proses titrasi sebaiknya dilakukan dengan lebih lambat.[1]
Cara Penyimpanan
Tidak ada persyaratan khusus untuk penyimpanan clobazam. Obat ini sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup pada suhu ruang, terlindung dari panas, kelembapan, dan cahaya langsung.[7]