Indikasi dan Dosis Clobazam
Indikasi penggunaan clobazam yang disetujui FDA adalah terapi adjuvan antikejang pada pasien dengan sindrom Lennox-Gastaut yang berusia 2 tahun atau lebih. Indikasi clobazam lainnya adalah terapi adjuvan untuk kejang pada pasien dengan sindrom Dravet, terapi adjuvan untuk status epileptikus refrakter, terapi adjuvan untuk epilepsi fokal refrakter, epilepsi katamenial, dan kecemasan.[1–3]
Clobazam merupakan terapi pilihan untuk pasien kejang refrakter yang tidak merespon berbagai antikonvulsan. Dosis clobazam ditingkatkan secara bertahap sesuai toleransi.[1–3]
Penelitian menunjukkan bahwa clobazam merupakan terapi adjuvan kejang yang efektif dan bisa ditoleransi dengan baik pada populasi pediatrik.[2,6]
Kecemasan
Dosis dewasa untuk indikasi kecemasan adalah 20–30 mg per hari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal malam hari sebelum tidur. Bila diperlukan, dosis bisa ditingkatkan sampai 60 mg pada pasien dengan kecemasan yang berat.
Pada pasien lansia, dosis yang dianjurkan adalah 10–20 mg per hari dengan peningkatan dosis bertahap secara pelan. Terapi sebaiknya dievaluasi setelah 4 minggu, kemudian dilakukan asesmen ulang. Usahakan untuk menggunakan dosis terkecil dengan durasi terapi sesingkat mungkin.[7]
Adjuvan untuk Kejang atau Epilepsi
Penentuan dosis untuk indikasi kejang/epilepsi berbeda untuk anak dan dewasa. Penentuan dosisnya adalah:
- Untuk pasien dewasa, dosis inisial adalah 20–30 mg per hari, dengan dosis maksimal 60 mg per hari
- Untuk anak-anak di atas 2 tahun, diberikan suspensi oral 0,1 mg/kgBB per hari, bisa dilakukan titrasi pelan 0,1 – 0,2 mg/kgBB dengan interval 7 hari sampai tercapai respon yang adekuat atau timbul efek samping berat atau toksisitas
- Untuk anak-anak di atas 6 tahun, bisa diberikan tablet atau suspensi oral dengan dosis inisial 5 mg per hari, lalu dosis rumatan yang dianjurkan adalah 0,3–1 mg/kgBB per hari dengan dosis maksimal 60 mg per hari[7]
Selalu mulai dari dosis paling rendah dengan peningkatan dosis bertahap. Untuk pasien lansia, sebaiknya titrasi dilakukan lebih lambat.[7]