Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
annisa-meidina 2024-01-02T15:29:35+07:00 2024-01-02T15:29:35+07:00
Clobazam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Clobazam

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Clobazam digunakan dalam pengobatan epilepsi, gangguan kejang lain, dan kecemasan. Clobazam dikembangkan dengan tujuan mencapai efikasi setara dengan benzodiazepine konvensional, namun dengan efek samping yang lebih minimal. Perbedaannya dari kelompok benzodiazepine lain terletak pada susunan atom nitrogen di dalam cincin diazepinenya.[1,2]

Clobazam semula dikembangkan sebagai terapi adjuvan untuk kejang dan epilepsi. Namun, seiring perkembangannya, obat ini juga digunakan sebagai terapi untuk gangguan cemas. Di Amerika, obat ini hanya disetujui oleh FDA untuk indikasi kejang.[1–3]

Clobazam diabsorpsi dengan baik secara oral, dimetabolisme secara ekstensif di hepar, dan dieksresikan lewat urin dan feses. Obat ini mempunyai efek samping mirip dengan benzodiazepine lainnya namun dengan insidensi dan intensitas lebih rendah serta tolerabilitas yang lebih baik.[1,4]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Clobazam

Perihal Deskripsi
Kelas

Antiepilepsi – Antikonvulsi

Benzodiazepine[1]

Sub-kelas 1,5-benzodiazepine[1]
Akses Harus dengan resep dokter
Wanita hamil Kategori FDA: C[1]
Wanita menyusui Clobazam dan metabolitnya disekresikan dalam ASI, namun tidak ada kontraindikasi penggunaan clobazam pada ibu menyusui[1]
Anak-anak Penggunaan clobazam pada anak-anak melibatkan proses titrasi di mana dosis awalnya setengah dari rekomendasi titrasi pada pasien dewasa[1]
Infant Penggunaan clobazam pada bayi di bawah 2 tahun tidak direkomendasikan[1]
FDA

Approved sebagai adjuvant therapy untuk kejang yang berhubungan dengan sindrom Lennox-Gastaut pada pasien usia 2 tahun ke atas[1]

 

Referensi

1. Humayun MJ, Samanta D, Carson RP. Clobazam. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541043/
2. Kamaşak T, Serdaroğlu E, Yılmaz Ö, Kılıç BA, Polat BG, et al. The effectiveness and tolerability of clobazam in the pediatric population: Adjunctive therapy and monotherapy in a large-cohort multicenter study. Epilepsy Res. 2022;184:106963. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35749975/
3. Tilahun BBS, Bautista JF. Psychogenic nonepileptic seizure: An empathetic, practical approach. Cleve. Clin. J. Med. 2022;89:252–9. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35500924/
4. Huddart R, Leeder JS, Altman RB, Klein TE. PharmGKB summary: clobazam pathway, pharmacokinetics. Pharmacogenet. Genomics 2018;28:110–5. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29517622/

Farmakologi Clobazam

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.