Kontraindikasi dan Peringatan Lamotrigine
Kontraindikasi lamotrigine yang paling utama adalah jika terdapat hipersensitivitas terhadap Lamotrigine. Pemantauan yang ketat dan mengenali efek samping obat lamotrigine dapat membantu menurunkan efek samping terutama efek samping yang mengancam nyawa. Blackbox warning pemakaian Lamotrigine adalah ruam kulit serius yang memerlukan perawatan rumah sakit dan menghentikan pemakaian lamotrigine. Ruam kulit serius pada pemakaian lamotrigine adalah Stevens-Johnson syndrome, toxic epidermal necrolysis, angioedema, dan yang berhubungan dengan hipersensitivitas multiorgan.
Kontraindikasi
Kontraindikasi lamotrigine adalah Hipersensitivitas terhadap obat lamotrigine dan komposisi obat tersebut.[1,3,5,10,12,20]
Peringatan
Pemberian lamotrigine harus diperhatikan pada beberapa pasien dengan komorbiditas, maupun efek samping, serta blackbox warning dari obat ini.
Blackbox Warning Penggunaan Lamotrigine
Ruam serius yang memerlukan perawatan rumah sakit dan penghentian obat dapat terjadi pada 0,3-0,8% pasien anak anak (usia 2-17 tahun) dan 0,08%-0,3% pasien dewasa yang memakai lamotrigine dengan asam valproat. Insiden terjadi Stevens-Johnson syndrome pada populasi anak adalah 0,3%-0,8% dan 0,03%-0,08% pada populasi dewasa. Hampir semua kasus ruam terjadi 2-8 minggu setelah inisiasi lamotrigine.[1,10,12,20]
Risiko terjadinya ruam kulit serius pada anak lebih tinggi daripada dewasa. Perhatian diperlukan ketika pasien yang diterapi memiliki riwayat alergi atau ruam karena obat antiepilepsi lain, risiko terjadinya ruam karena lamotrigine meningkat 3 kali lipat bila dibandingkan dengan pasien tanpa riwayat alergi obat antiepilepsi lain. Risiko kejadian ruam yang disebabkan oleh pemakaian lamotrigine sediaan extended release tidak berbeda jauh dengan pemakaian lamotrigine sediaan immediate release. Ruam yang terjadi pada pasien harus segera dievaluasi dan dihentikan secepatnya kecuali bila ruam yang terjadi jelas tidak berhubungan dengan obat. Lamotrigine sebaiknya tidak dipakai kembali pada pasien yang menghentikan obat lamotrigine terkait ruam.[1,10,12,20]
Pasien dengan Komorbiditas
Dosis lamotrigine perlu disesuaikan pada penderita dengan gangguan hepar, gangguan ginjal, dan gangguan pembekuan darah. Data klinis penggunaan lamotrigine pada pasien dengan komorbiditas masih terbatas sehingga perlu diberikan secara hati-hati. Metabolisme hepar secara glukuronidasi yang diikuti ekskresi ginjal merupakan rute utama dari eliminasi lamotrigine. Efek peningkatan risiko hematologi (neutropenia, anemia, leukopenia, trombositopenia, anemia aplastik) pada pasien yang memiliki riwayat efekĀ reaksi hematologi terhadap obat lain perlu menjadi perhatian.[1,10]
Perburukan Klinis pada Pemberian Lamotrigine
Pertimbangkan untuk menghentikan obat bila terjadi ruam, demam, dan gejala-gejala seperti influenza, mengantuk, atau memburuknya pengendalian kejang, terutama pada bulan pertama pengobatan. Pasien perlu dipantau untuk perburukan klinis, kedaruratan gejala awal, dan ide bunuh diri yang berhubungan dengan gangguan bipolar.[1,3,10,12]
Pemantauan klinis khususnya pada saat awal memulai terapi atau saat terjadi perubahan dosis. Dosis lamotrigine disesuaikan bila penggunaan bersama dengan obat hepatic enzyme inducer, obat kontrasepsi hormonal, dan obat antiretroviral. Hindari pemutusan obat secara mendadak (penurunan dosis sebaiknya bertahap dalam 2 minggu atau lebih).[1,3,10,12]