Pengawasan Klinis Ciprofloxacin
Pada umumnya pengawasan klinis ciprofloxacin tidak diperlukan. Meski demikian, efek serius dapat muncul akibat penggunaan jangka panjang atau pasien berisiko, misalnya pasien lansia atau dengan gangguan ginjal.
Pengawasan terkait efek samping berbahaya diperlukan karena penggunaan ciprofloxacin telah dilaporkan terkait dengan munculnya tendinitis, ruptur tendon, neuropati perifer, dan eksaserbasi myasthenia gravis.
Penggunaan ciprofloxacin dalam durasi yang lama dapat menimbulkan infeksi C.difficile. Awasi adanya diare akibat infeksi patogen tersebut. Jika infeksi C.difficile dicurigai atau dikonfirmasi, maka terapi ciprofloxacin harus dihentikan.
Penggunaan ciprofloxacin juga dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Pada pasien yang mengeluhkan gejala kardiovaskular, perlu dilakukan pengawasan klinis menggunakan EKG.[1-4]
Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana