Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan Pada Kehamilan Dan Ibu Menyusui Ciprofloxacin irfan 2023-01-30T10:06:26+07:00 2023-01-30T10:06:26+07:00
Ciprofloxacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan Dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan Pada Kehamilan Dan Ibu Menyusui Ciprofloxacin

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penggunaan ciprofloxacin pada kehamilan perlu dihindari karena ada potensi efek buruk terhadap muskuloskeletal. Penggunaan pada ibu menyusui juga sebaiknya dihindari karena obat ini diekskresikan ke ASI.[3,9]

Penggunaan pada Kehamilan

Menurut FDA, ciprofloxacin masuk ke dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4]

TGA mengkategorikan ciprofloxacin ke dalam kategori B3. Obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Penelitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan angka kejadian gangguan janin hewan coba. Pada manusia, gangguan janin akibat obat kategori ini masih belum dapat ditentukan.[6]

Pada wanita hamil sangat rentan mengalami infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi menular seksual, hingga infeksi saluran pernapasan. Ciprofloxacin adalah jenis antibiotik yang cukup sering digunakan untuk mengobati infeksi tersebut. Namun sayangnya, data mengenai keamanan ciprofloxacin pada wanita hamil masih sangat terbatas, sehingga penggunaan ciprofloxacin tidak disarankan. Ciprofloxacin dapat melewati plasenta dalam jumlah yang konstan dengan perlahan, sehingga akan ada paparan pada fetus.[12]

Studi pada hewan coba dan studi prospektif pada ibu hamil tidak menemukan adanya peningkatan risiko kehamilan atau malformasi pada janin. Meski demikian, dianggap bahwa studi lebih lanjut masih diperlukan.[4]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Ciprofloxacin diekskresikan di ASI dalam kadar rendah. Fluorokuinolon seperti ciprofloxacin umumnya tidak digunakan pada bayi karena kekhawatiran tentang efek buruk pada sendi bayi. Namun, penelitian menunjukkan risiko yang kecil. Kalsium dalam susu diduga dapat menurunkan penyerapan fluorokuinolon dalam ASI, namun masih diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikan hal ini.

Jika ciprofloxacin digunakan pada ibu menyusui, lakukan pemantauan bayi terkait kemungkinan efek pada flora gastrointestinal, seperti diare atau kandidiasis. Menghindari menyusui selama 3-4 jam setelah dosis diharapkan dapat mengurangi paparan bayi terhadap ciprofloxacin.

Penggunaan obat tetes telinga atau tetes mata yang mengandung ciprofloxacin oleh ibu menyusui dianggap aman. Setelah menggunakan obat tetes mata, berikan tekanan pada saluran air mata di sudut mata selama 1 menit atau lebih, kemudian buang kelebihan larutan dengan tisu penyerap. Hal ini dilakukan untuk mengurangi absorpsi sistemik.[5]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

3. MIMS. Ciprofloxacin. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ciprofloxacin?mtype=generic#disclaimer
4. FDA. Highlights Of Prescribing Information Cipro. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/019537s086lbl.pdf
5. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Ciprofloxacin. [Updated 2021 Dec 20]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501583/
6. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
9. Medscape. Ciprofloxacin. 2020. https://reference.medscape.com/drug/cipro-xr-ciprofloxacin-342530#0
12. Noergaard M, Jensen PB, Gotfredsen DR, et al. Therapeutic concentration of ciprofloxacin and transfer across the human term placenta. Am J Obstet Gynecol. 2021; 225(6): 670.e1-670.e9

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ci...

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
    Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
  • Keamanan Penggunaan Ciprofloxacin pada Anak di Bawah 18 Tahun
    Keamanan Penggunaan Ciprofloxacin pada Anak di Bawah 18 Tahun

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 17:21
Diare pada penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dok, pada pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan mengalami diare, secara patofisiologi diarenya ini disebabkan karena neuropati...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2025, 08:25
Periksa feses bayi dan anak dengan BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter!Sudah taukah? Ada skala visual Brussels Infant and Toddler Stool Scale (BITSS), yang baru-baru ini telah dikembangkan untuk menggambarkan dan...
Anonymous
Dibalas 21 Oktober 2024, 18:24
Diare lendir darah pasien dewasa sudah diterapi dengan antibiotik yang tidak kunjung membaik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien wanita usia 26 tahun dengan keluhan nyeri uluhati, seperti melilit perut bagian kiri bawah, BAB lendir darah >10x dan mual...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.