Formulasi Metronidazole
Formulasi metronidazole adalah dalam bentuk sediaan oral, intravena, supositoria, dan ovula. Obat sebaiknya disimpan di suhu ruang, terhindar dari panas dan cahaya matahari langsung.[10,12-14]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, metronidazole tersedia dalam bentuk kaplet dan tablet oral biasa maupun salut selaput, dengan kekuatan sediaan 250 mg dan 500 mg. Sediaan suspensi ada dalam kekuatan 125 mg/5 ml dan 250/5ml.
Metronidazole intravena ada dalam bentuk 100 ml, dengan kekuatan 5 mg/ml). Sediaan supositoria ada dalam kekuatan 500 mg dan 1000 mg. Sementara itu, sediaan ovula ada dalam kekuatan 500 mg.[10,12-14]
Cara Penggunaan
Penggunaan metronidazole berbeda tergantung jenis sediaan yang dipilih.
Oral
Sediaan tablet dan kaplet disarankan diminum saat makan untuk menghindari efek samping gastrointestinal. Di sisi lain, sediaan suspensi diminum saat perut kosong, minimal 1 jam sebelum makan.
Intravena
Sediaan intravena diberikan sebagai infus, dengan lama pemberian sekitar 30-60 menit. Sediaan larutan intravena yang siap pakai tidak perlu diencerkan.
Untuk sediaan bubuk injeksi, dilakukan pengenceran pertama dengan 4,4 ml cairan salin normal sehingga sediaan memiliki konsentrasi 100 mg/mL. Kemudian larutkan dengan cairan salin normal, ringer laktat, atau dextrose 5% hingga konsentrasi ≤8 mg/mL. Terakhir dinetralisir dengan 5 mEq natrium bikarbonat per 500 mg metronidazole.
Supositoria dan Ovula
Minta pasien untuk memasukkan metronidazole dalam posisi tidur. Pegang sediaan dengan satu tangan dan masukkan perlahan ke dalam vagina atau rektal. Sampaikan untuk tidak berdiri atau mengejan hingga obat sudah larut seluruhnya.[5,10]
Cara Penyimpanan
Metronidazole disimpan pada suhu 15-30 C dan terhindar dari sinar matahari langsung. Metronidazole sediaan intravena tidak boleh dibekukan.[10,12]
Kombinasi dengan Obat Lain
Untuk eradikasi Helicobacter pylori, metronidazole dikombinasikan dengan proton pump inhibitor (PPI) seperti omeprazole dan antibiotik lain seperti amoxicillin dan clarithromycin.
Pada infeksi Clostridium difficile fulminan dengan ileus paralisis, metronidazole dikombinasikan dengan vancomycin.
Pada uretritis non-gonokokus, metronidazole dikombinasikan dengan erythromycin.[5,10,12]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH