Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Metronidazole
Penggunaan metronidazole pada kehamilan secara umum dianggap aman. Metronidazole masuk dalam kategori B oleh FDA dan kategori B2 oleh TGA. Metronidazole diekskresikan ke air susu ibu (ASI), sehingga penggunaannya pada ibu menyusui perlu mempertimbangkan manfaat dan risikonya.[8,9]
Metronidazole digunakan untuk penanganan infeksi bakteri anaerob dan protozoa, misalnya dalam penatalaksanaan amebiasis, giardiasis, dan trikomoniasis.
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, metronidazole masuk dalam kategori B. Metronidazole dapat menembus plasenta, namun efeknya terhadap organogenesis fetus belum diketahui. Studi pada hewan coba tidak menunjukkan adanya efek berbahaya pada fetus hewan, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Pemberian metronidazole pada wanita hamil harus mempertimbangan rasio potensi manfaat dan risiko. Metronidazole dosis tunggal dan dosis tinggi sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil karena dapat masuk ke sirkulasi janin.[6,8,11,12]
TGA memasukkan metronidazole dalam Kategori B2. Penggunaan metronidazole pada ibu hamil masih terbatas, namun belum ada laporan kejadian malformasi maupun efek berbahaya secara langsung dan tidak langsung pada janin. Studi pada hewan coba masih terbatas, namun data yang ada menunjukkan tidak ada efek berbahaya pada fetus hewan coba.[9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Metronidazole diekskresikan ke ASI dengan konsentrasi setara konsentrasi obat dalam serum ibu. Konsentrasi obat dalam serum infant dapat mendekati atau mencapai konsentrasi terapetik infant.[6,10,12]
Studi pada hewan coba menunjukkan adanya potensi karsinogenik sehingga perlu dipertimbangkan potensi manfaat dan risiko antara tidak menyusui selama terapi metronidazole atau menghentikan metronidazole selama menyusui.[5,6,8,12]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH