Kontraindikasi dan Peringatan Metronidazole
Kontraindikasi metronidazole adalah hipersensitivitas terhadap obat, kehamilan trimester pertama, dan penggunaan bersama disulfiram maupun alkohol. Peringatan terkait penggunaan metronidazole meliputi adanya risiko karsinogenik menurut hewan coba, serta risiko efek samping neurologis berat yang permanen.[6,8,11,12]
Kontraindikasi
Metronidazole dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini atau komponen sediaan. Metronidazole juga tidak diberikan pada wanita hamil trimester pertama.
Metronidazole dikontraindikasikan jika ada penggunaan disulfiram dalam 2 minggu terakhir. Disulfiram akan menyebabkan reaksi toksisitas seperti kebingungan dan psikosis akut.
Selain itu, pasien sebaiknya menghindari konsumsi alkohol dan produk yang mengandung propylene glycol selama terapi metronidazole sistemik atau vagina sampai 14 hari setelah selesai terapi. Konsumsi alkohol bersama metronidazole dapat menyebabkan toksisitas berupa reaksi seperti disulfiram, yaitu flushing, takikardia, palpitasi, mual, dan muntah. Obat-obatan yang mengandung etanol juga perlu dihindari selama terapi metronidazole, baik obat dalam bentuk kapsul, sirup, maupun intravena seperti tipranavir dan beberapa sirup obat batuk.[5,6,11,12]
Peringatan
Blackbox warning dari penggunaan metronidazole adalah studi pada hewan coba menunjukkan efek karsinogenik, meskipun relevansinya pada manusia belum diketahui. Penggunaan metronidazole harus disesuaikan dengan indikasi dan dosis yang tepat.[5,6,8,12]
Risiko Hepatotoksisitas
Penggunaan metronidazole pada pasien dengan sindrome Cockayne harus mempertimbangkan benefit dan risikonya, karena dapat menyebabkan hepatotoksisitas berat atau gagal hati akut dengan luaran fatal.[10,12]
Pemberian pada Pasien dengan Gangguan Ginjal
Pada pasien dengan kerusakan ginjal berat, penyakit ginjal terminal, dan dialisis peritoneal, terjadi penurunan ekskresi metronidazole yang dapat menyebabkan akumulasi obat dan metabolitnya secara signifikan.[6,12]
Risiko Resistensi Obat
Pemberian metronidazole sebagai profilaksis atau tanpa bukti kuat infeksi bakteri atau parasit tidak memberikan manfaat pada pasien dan dapat menimbulkan resistensi obat.[5]
Risiko pada Penggunaan Jangka Panjang
Penggunaan metronidazole jangka panjang dapat menyebabkan superinfeksi jamur atau bakteri, termasuk Clostridium difficile-associated diarrhea (CDAD), kolitis pseudomembran, dan kandidiasis.[5]
Kandungan Sodium dalam Sediaan
Metronidazole sediaan intravena mengandung 790 mg sodium per 100 ml sehingga perlu diperhatikan pemberiannya pada pasien dengan diet rendah sodium, pasien dengan terapi kortikosteroid, maupun pasien dengan risiko edema.[12]
Overdosis
Overdosis dapat terjadi pada penggunaan metronidazole 6000-10400 gram/hari selama 5-7 hari. Gejala overdosis yang dapat terjadi adalah mual muntah, ataksia, disorientasi ringan, kejang, dan neuropati perifer. Tidak ada antidotum untuk overdosis metronidazole, sehingga penatalaksanaan lebih bersifat simtomatik dan suportif.[6,8,10]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH