Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Metronidazole yogi 2023-10-30T11:51:36+07:00 2023-10-30T11:51:36+07:00
Metronidazole
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Metronidazole

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Efek samping utama metronidazole yang sering terjadi adalah kebingungan (confusion), neuropati perifer, parageusia, mual, muntah, dan diare. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan metronidazole bersama obat lain, sehingga penggunaannya perlu diawasi, dihindari, atau dikontraindikasikan. Perlu diketahui pula bahwa terdapat studi hewan yang mengindikasikan bahwa metronidazole bersifat karsinogenik, sehingga sebaiknya tidak digunakan jika tidak benar-benar perlu.[5,10]

Efek Samping

Efek samping paling serius yang dilaporkan pada pasien yang mengonsumsi metronidazole adalah kejang, ensefalopati, meningitis aseptik, serta neuropati optik dan perifer yang persisten. Pada pasien yang mengonsumsi metronidazole berkepanjangan, edukasi terkait potensi reaksi ini harus dilakukan. Sampaikan pada pasien untuk menghentikan obat dan segera melapor ke petugas kesehatan jika ada gejala neurologis yang terjadi.

Secara lengkap, efek samping metronidazole yang dapat terjadi antara lain:

  • Gangguan sistem saraf: insomnia, nyeri kepala, ataksia, vertigo, inkoordinasi, pusing, ensefalopati, kejang, meningitis aseptik, parestesia, neuropati optik dan neuropati perifer
  • Gangguan psikis: kebingungan (confusion), halusinasi
  • Gangguan sistem gastrointestinal: mual, muntah, mulut kering, glositis, stomatitis, parageusia (metallic taste), nyeri abdomen, konstipasi, diare, proktitis

  • Gangguan sistem hepatik: hepatitis kolestatik, gagal hati akut, severe irreversible hepatotoxicity (fatal pada pasien dengan sindrom Cockayne)
  • Gangguan metabolisme: anoreksia
  • Gangguan kardiovaskular: nyeri dada, takikardia, pingsan. Pada elektrokardiogram (EKG), dapat ditemukan gelombang T datar dan pemanjangan QT
  • Gangguan penglihatan: fotosensitivitas, nistagmus, gangguan penglihatan reversibel
  • Gangguan telinga, hidung dan tenggorokan (THT): tinnitus, kongesti nasal, faringitis, sinusitis, infeksi saluran napas atas

  • Gangguan sistem hematopoietik: leukopenia, trombositopenia, ataupun neutropenia reversibel, serta agranulositosis dan pansitopenia
  • Gangguan sistem integumentum: ruam eritem, urtikaria, kulit kering, gatal
  • Gangguan sistem muskuloskeletal: mialgia
  • Gangguan sistem genitourinaria: infeksi saluran kemih, disuria, sistitis, poliuria, inkontinensia, urine gelap, dismenore, gatal area genital, vaginitis, vagina atau vulva kering, dispareunia, penurunan libido
  • Hipersensitivitas: anafilaksis, sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis[6,8,10,11]

Interaksi Obat

Penggunaan metronidazole bersama obat lain dapat menimbulkan 4 macam interaksi, yaitu interaksi yang dikontraindikasikan, interaksi serius, interaksi yang perlu diawasi, dan interaksi minor.[10-12]

Interaksi yang Dikontraindikasikan

Metronidazole tidak boleh digunakan bersama dronabinol, flibanserin, lomitapide, dan lonafarnib. Metronidazole akan meningkatkan kadar obat-obat tersebut yang berpotensi menimbulkan toksisitas.[10-12]

Interaksi Serius

Interaksi serius pada penggunaan metronidazole dengan obat lain sebaiknya dihindari dan dipertimbangkan untuk menggunakan alternatif lain. Contoh obat yang dapat menimbulkan interaksi serius adalah ivabradine, simvastatin, mebendazole, dan vaksin BCG.[10-12]

Tabel 2. Interaksi Serius Obat Metronidazole.

Interaksi Obat Nama Obat

Meningkatkan konsentrasi atau

efek terapeutik obat lain

Avapritinib, axitinib, bosutinib, cobimetinib, dihydroergotamine, ergotamine, dronedarone, eliglustat, entrectinib, erythromycin, everolimus, fentanyl, infigratinib, ivabradine, lemborexant, lovastatin, lurbinectedin, midazolam intranasal, mobocertinib, naloxegol, neratinib, olaparib, pacritinib, pemigatinib, pexidartinib, pimozide, ranolazine, selumetinib, silodosin, simvastatin, siponimod, sirolimus, tazemetostat, tolvaptan, venetoclax
Meningkatkan toksisitas metronidazole Disulfiram, mebendazole
Menurunkan efek vaksin Vaksin hidup tifoid, vaksin BCG, vaksin kolera

Sumber: dr. Putri, 2022.[10-12]

Interaksi yang Perlu Diawasi

Interaksi metronidazole dengan obat-obat berikut dapat menimbulkan efek tertentu yang perlu diawasi, untuk menentukan perlu tidaknya penggantian obat atau modifikasi terapi dengan penyesuaian dosis atau dengan jeda waktu pemberian antar obat. Contoh obat golongan ini adalah alprazolam, aripiprazole, tamoxifen, dan buspirone.[10-12]

Tabel 3. Interaksi Obat Metronidazole yang Perlu Diawasi.

Interaksi Obat Nama Obat

Meningkatkan konsentrasi/

efek terapeutik obat lain

Alprazolam, amiodarone, aripiprazole, artemether/lumefantrine, atorvastatin, estrogen, budesonide, buprenorphine, buspirone, carbamazepine, carvedilol, cilostazol, clozapine, darunavir, dasatinib, deflazacort, dexamethasone, diazepam, digoxin, eletriptan, erlotinib, fludrocortisone, fosamprenavir, hydrocortisone, indinavir, isoniazid, lopinavir, loratadine, losartan, mefloquine, methadone, methylprednisolone, midazolam, nelfinavir, nicardipine, parecoxib, phenytoin, prednison, quetiapine, quinidine, ritonavir, sufentanil, tacrolimus, tadalafil, tamsulosin, theophylline, tinidazole, triamcinolone acetonide verapamil

Menurunkan konsentrasi/

efek terapeutik obat lain

Clopidogrel, ethinylestradiol, ifosfamide, levonorgestrel oral, ethinylestradiol, ferrous bisglycinate, sodium picosulfate, magnesium oxide, anhydrous citric acid
Menurunkan konsentrasi metronidazole Cholestyramine
Meningkatkan toksisitas obat lain Amifampridine, fluorouracil
Menurunkan metabolisme obat lain Tamoxifen

Sumber: dr. Putri, 2022.[10-12]

Interaksi Minor

Interaksi minor menimbulkan efek yang ringan dan umumnya dapat diabaikan. Beberapa contoh obat yang berinteraksi minor dengan metronidazole adalah paracetamol, celecoxib, meloxicam, dan tolbutamide.[10-12]

Tabel 4. Interaksi Minor Obat Metronidazole.

Interaksi Obat Nama Obat

Meningkatkan konsentrasi/

efek terapeutik obat lain

Alfentanil, amitriptyline, atazanavir, bosentan, celecoxib, clarithromycin, dapsone, desipramine, diclofenac, disopyramide, docetaxel, dutasteride, efavirenz, estradiol vaginal, finasteride, fluvastatin, ibuprofen, imipramine, itraconazole, ketoconazole, lithium, meloxicam, nifedipine, oxybutynin, paclitaxel, paracetamol, pioglitazone, piroxicam, quinine, sufentanil, sulfamethoxazole, tolbutamide, vinblastine, vincristine, ziprasidone, zolpidem

Menurunkan konsentrasi/

efek terapeutik obat lain

Balsalazide, biotin, pantothenic acid, pyridoxine, thiamine
Meningkatkan toksisitas obat lain Didanosine

Sumber: dr. Putri, 2022.[10-12]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

Organization. WHO model list of essential medicines - 22nd list. 2021. https://www.who.int/publications/i/item/WHO-MHP-HPS-EML-2021.02
5. Weir CB, Le JK. Metronidazole. [Updated 2022 Apr 20]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539728/
6. Drugs.com. Metronidazole. 2022. https://www.drugs.com/pro/metronidazole.html#s-34073-7
8. National Center for Biotechnology Information. PubChem Annotation Record for METRONIDAZOLE, Source: Hazardous Substances Data Bank (HSDB). https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/source/hsdb/3129#section=Effluent-Concentrations-(Complete). Accessed July 10, 2022.
10. MIMS. Metronidazole. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/metronidazole?mtype=generic
11. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Pusat Informasi Obat Nasional, Metronidazol. 2022. https://pionas.pom.go.id/monografi/metronidazol
12. Medscape. metronidazole (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/flagyl-metronidazole-342566

Indikasi dan Dosis Metronidazole
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
    Tes Noninvasif untuk Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori
  • Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
    Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
  • Antibiotik Oral vs Kombinasi Antibiotik Oral dan Intravena untuk Terapi Appendicitis Akut Tanpa Komplikasi – Telaah Jurnal
    Antibiotik Oral vs Kombinasi Antibiotik Oral dan Intravena untuk Terapi Appendicitis Akut Tanpa Komplikasi – Telaah Jurnal
  • Vonoprazan vs PPI pada Ulkus Peptikum/Gastritis akibat Infeksi H.Pylori
    Vonoprazan vs PPI pada Ulkus Peptikum/Gastritis akibat Infeksi H.Pylori

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2023, 14:54
Penggunaan metronidazole suppositoria
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok. Penggunaan metronidazole supp maksimal berapa hari ya dok? Saya ada pasien dengan keputihan dan gatal selama 1minggu. Dan apa metro supp juga boleh...
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2023, 21:24
Apakah bisa menggunakan metronidazole sebagai profilaksis tetanus?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanya jika pada faskes tidak tersedia vaksin TT apakah bisa menggunakan metronidazole sebagai profilaksis tetanus? Terimakasih.
dr.Murni Suryanthi
Dibalas 31 Mei 2019, 19:41
Apakah Metronidazole untuk anak boleh dicampur dengan ASI
Oleh: dr.Murni Suryanthi
4 Balasan
Alo dokter, mau bertanya user ingin beri obat yang di resep oleh dokter "flagyl" yang ingin di konsumsi bersamaan dengan asi yang di campur di dot...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.