Indikasi dan Dosis Neomycin
Indikasi penggunaan neomycin adalah dalam penanganan koma hepatik, antibiotik profilaksis pada tindakan antiseptik intestinal, terapi atau profilaksis infeksi kulit superfisial, infeksi atau inflamasi okular, infeksi nasal, serta otitis eksterna. Dosis obat bervariasi sesuai indikasi, dengan durasi terapi berkisar 5-10 hari.[1-7]
Indikasi
Neomycin sebetulnya diindikasikan untuk terapi koma hepatik dan sebagai profilaksis infeksi pada prosedur medis. Meski begitu, sediaan sistemik dengan dosis adekuat untuk indikasi tersebut tidak ada di Indonesia, sehingga neomycin kebanyakan digunakan untuk infeksi mata, telinga, dan kulit.[1-7,13]
Infeksi Kulit Superfisial
Neomycin sediaan topikal krim atau salep yang dikombinasikan dengan obat golongan kortikosteroid dan atau golongan antibiotik lainnya umum diberikan pada keadaan dermatitis dengan infeksi sekunder, atau pada kasus infeksi terkait dengan luka kecil, luka gores, atau luka bakar.[3,6]
Dosis berkisar 3,5-5 mg. Cara penggunaannya pada dewasa dan anak usia ≥ 2 tahun adalah dioleskan secara topikal pada area yang terinfeksi sebanyak 2-3 kali sehari atau sesuai petunjuk. Setelah terdapat perbaikan, dapat dipertahankan penggunaannya sekali sehari atau lebih jarang. Batasi penggunaannya selama 5 hari.[3,6,7]
Infeksi atau Inflamasi Okular
Neomycin sediaan topikal salep atau tetes mata umumnya diberikan pada keadaan peradangan mata dengan infeksi bakteri, misalnya konjungtivitis.
Neomycin topikal salep mata dioleskan 1/2 inci ke kantung konjungtiva mata yang terinfeksi setiap 3-4 jam selama 7-10 hari untuk infeksi akut.
Sediaan topikal tetes mata dapat diteteskan sebanyak 1 atau 2 tetes ke setiap mata yang terinfeksi hingga 6 kali sehari sesuai dengan respon klinis.[4,6,13,14]
Otitis Eksterna
Neomycin sediaan topikal tetes telinga umumnya diberikan pada otitis eksterna. Dosis dewasa yang direkomendasikan adalah 2-3 tetes pada telinga yang terinfeksi setiap 6-8 jam. Penggunaan tidak melebihi 10 hari.[6,7,14,15]
Infeksi Nasal
Neomycin sediaan topikal tetes hidung tidak ada di Indonesia. Sediaan ini umumnya diberikan pada keadaan infeksi nasal dengan dosis dewasa yang direkomendasikan 2-3 tetes ke setiap lubang hidung sebanyak 2-3 kali sehari.[6,11,14]
Koma Hepatik
Neomycin diindikasikan sebagai tata laksana ensefalopati hepatik, namun penggunaannya disarankan dalam keadaan akut daripada kronis karena risiko efek sampingnya. Sediaan neomycin untuk indikasi ini tidak ada di Indonesia.[1,2,11]
Dosis oral yang direkomendasikan pada dewasa dalam keadaan akut adalah 4-12 gram/hari dibagi setiap 6 jam selama 5-6 hari atau 3-6 gram/hari selama 1-2 minggu. Dalam keadaan kronik, dapat diberikan dosis oral hingga 4 gram/hari setiap hari.[1,2,5]
Antiseptik Intestinal
Neomycin kombinasi dengan antibiotik erythromycin diindikasikan sebagai profilaksis pada tindakan pembedahan, yakni untuk antiseptik intestinal pada tindakan operasi kolorektal.
Dosis neomycin oral dewasa yang direkomendasikan adalah 1 gram setiap jam selama 4 jam, kemudian 1 gram setiap 4 jam selama sisa 24 jam sebelum operasi atau dosis 1 gram yang diberikan pada 19, 18, dan 9 jam sebelum operasi.
Sebagai alternatif, dapat diberikan neomycin oral dosis 88 mg/kg/hari dibagi setiap 4 jam selama 2-3 hari sebelum operasi, dengan dosis maksimum pemberian sampai dengan 12 gram pada 24-48 jam sebelum tindakan operasi.
Dosis anak yang direkomendasikan adalah:
- Usia 6-12 tahun: 250-500 mg setiap 4 jam selama 2-3 hari sebelum operasi
- Usia >12 tahun: 1 gram setiap 4 jam selama 2-3 hari sebelum operasi[1,2,5,13,16]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Perhatian khusus dan penyesuaian dosis neomycin baik sediaan oral dan topikal diperlukan pada populasi dengan gangguan renal. Kadar toksik dalam darah dapat terjadi pada individu dengan insufisiensi renal, menyebabkan nefrotoksisitas atau neurotoksisitas.
Jika insufisiensi renal terjadi dan semakin memberat selama pengobatan, maka dokter perlu mengurangi dosis atau menghentikan penggunaan antibiotik tersebut. Belum ada konsensus mengenai penyesuaian dosis yang diperlukan. Beberapa ahli merekomendasikan dosis diberikan:
- Setiap 6 jam pada pasien dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) >50 mL/menit
- Setiap 12-18 jam pada pasien dengan LFG 10-50 mL/menit
- Setiap 18-24 jam pada pasien dengan LFG <10 mL/menit[1,5,13]