Efek Samping dan Interaksi Obat Ranibizumab
Efek samping pemberian ranibizumab umumnya disebabkan oleh prosedur injeksi intravitreal, karena obat ini dilaporkan memiliki tolerabilitas yang baik. Ranibizumab dirancang khusus untuk digunakan pada mata, di mana obat ini tidak memiliki crystallizable fragment region (Fc) sehingga sangat sedikit memiliki efek sistemik.[3,4,12,32]
Efek Samping
Beberapa efek samping okular dari ranibizumab adalah:
- Mata nyeri, iritasi, gatal, kering, hiperlakrimasi, sensasi benda asing
- Gangguan penglihatan
- Peningkatan tekanan intraokular
- Perdarahan retina dan konjungtiva
- Vitritis, vitreal detachment, floaters
Endoftalmitis, katarak, retinal detachment dan tear[12,32]
Selain efek samping pada mata, efek samping ekstraokular dari terapi ranibizumab antara lain:
- Nyeri kepala, nyeri sendi
- Nasofaringitis, batuk
- Anemia, tromboemboli, stroke hemoragik
Infeksi saluran kemih[19,22,34]
Interaksi Obat
Injeksi intravitreal ranibizumab telah digunakan bersama dengan terapi fotodinamik verteporfin (PDT). FDA melaporkan bahwa kombinasi terapi ini pada degenerasi makula terkait usia dengan neovaskularisasi dapat menyebabkan inflamasi intraokular yang serius. Efek ini terjadi ketika ranibizumab diberikan 7 hari setelah terapi fotodinamik verteporfin.[7]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini