Pengawasan Klinis Ranibizumab
Pengawasan klinis terapi ranibizumab dilakukan baik terhadap risiko efek samping obat maupun risiko tindakan injeksi intravitreal. Penggunaan ranibizumab telah dilaporkan menyebabkan peningkatan tekanan intraokular, sehingga obat ini sebaiknya tidak diberikan untuk pasien dengan peningkatan tekanan intraokular.[7,35,36]
Beberapa pengawasan klinis terkait pemberian ranibizumab adalah:
- Pengukuran tekanan intraokular dengan tonometri, baik sebelum dan sesudah tindakan
- Tanda dan gejala efek samping endoftalmitis dalam 1 minggu setelah injeksi intravitreal
-
Pemeriksaan visus dan perfusi retina untuk memantau ablasio retina
- Kejadian tromboemboli arteri, yang dapat menyebabkan gejala dan tanda stroke dan infark miokard
- Evaluasi perfusi nervus optikus segera setelah injeksi [7,35-37]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini