Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Ranibizumab general_alomedika 2024-02-19T10:41:30+07:00 2024-02-19T10:41:30+07:00
Ranibizumab
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Ranibizumab

Oleh :
dr. Amani Sakinah Augiani
Share To Social Media:

Indikasi ranibizumab adalah pada penyakit retina dan koroid vasoproliferatif yang disebabkan oleh produksi VEGF berlebihan, yaitu neovascular age-related macular degeneration (nAMD), diabetic macular edema (DME), retinal vein occlusion (RVO), secondary pathologic myopia (PM), dan retinopathy of prematurity (ROP) pada bayi prematur.[4,22]

Umumnya, penyuntikan ranibizumab intravitreal dilakukan dalam 2 fase, yaitu fase inisiasi dengan dosis 0,5 mg setiap bulan (28 hari) selama 3‒6 bulan, dilanjutkan dengan fase ekstensi protokol pro renata (PRN) atau treat and extend (T&E).[23,24]

Protokol PRN adalah interval antar injeksi bersifat tetap dan ditentukan dari temuan patologis awal. Sedangkan protokol T&E adalah interval untuk injeksi berikutnya ditentukan oleh temuan klinis pasien saat kontrol. Apabila pasien tidak menunjukkan klinis yang aktif (makula kering), interval dapat diperpanjang. Sebaliknya, apabila ditemukan adanya akumulasi cairan, interval dapat dipersingkat.[23,24]

Neovascular Age-Related Macular Degeneration (nAMD)

Neovascular age-related macular degeneration (nAMD) adalah degenerasi makula terkait usia dengan neovaskularisasi. Ranibizumab dapat digunakan dengan dosis inisial 0,5 mg setiap 4 minggu selama 3‒6 bulan. Kemudian, dosis dapat dilanjutkan dengan fase ekstensi.[23,24]

Diabetic Macular Edema (DME)

Pada kasus retinopati diabetik dan edema makula diabetik, ranibizumab digunakan dalam dosis inisial 0,3 mg atau 0,5 mg setiap 4 minggu, selama 3-6 bulan. Kemudian, dosis dilanjutkan dengan fase ekstensi.[25,26]

Retinal Vein Occlusion (RVO)

Pada pasien dengan edema makula yang disebabkan oleh oklusi vena retina sentral, ranibizumab diberikan 0,5 mg setiap bulan (28 hari) selama 6 bulan. Kemudian, dilanjutkan dengan fase ekstensi.[27]

Secondary Pathologic Myopia (PM)

Secondary pathologic myopia atau kasus neovaskularisasi koroid myopia dapat diberikan ranibizumab dengan dosis 0,5 mg setiap bulan (28 hari) selama 3 bulan. Kemudian, terapi dapat dilanjutkan dengan fase ekstensi bila diperlukan.[28]

Retinopathy of Prematurity (ROP)

Retinopathy of prematurity (ROP) pada bayi prematur juga dapat dirawat dengan pemberian ranibizumab. Obat ini diberikan sebanyak 0,2 mg dosis tunggal, untuk setiap mata. Injeksi bisa diulang apabila terjadi rekurensi, dengan minimal interval 4 minggu.

Ranibizumab merupakan anti vascular endothelial growth factor (anti-VEGF)  pertama yang diakui dalam tata laksana retinopati prematuritas. Rekomendasi tata laksana retinopati prematuritas tipe 1 saat ini masih fotokoagulasi laser. Namun, ranibizumab menunjukkan angka keberhasilan yang tinggi serta dianggap sebagai modalitas alternatif yang menjanjikan, karena terapi laser berisiko komplikasi luka bakar, perdarahan, iskemia, dan myopia.[12,29-31]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

4. PATIZRA® Product Information, Latest BPOM approval on June 20th , 2017
12. Lee A, Shirley M. Ranibizumab: A Review in Retinopathy of Prematurity. Paediatr Drugs. 2021 Jan;23(1):111-117. doi: 10.1007/s40272-020-00433-z. Epub 2021 Jan 15. PMID: 33447937.
22. Ha D, Choi SR, et al. Pattern of adverse events induced by aflibercept and ranibizumab: A nationwide spontaneous adverse event reporting database, 2007-2016. Medicine (Baltimore). 2019 Aug;98(33):e16785. doi: 10.1097/MD.0000000000016785. PMID: 31415382; PMCID: PMC6831246.
23. Augsburger M, Sarra GM, Imesch P. Treat and extend versus pro renata regimens of ranibizumab and aflibercept in neovascular age-related macular degeneration: a comparative study. Graefes Arch Clin Exp Ophthalmol. 2019 Sep;257(9):1889-1895. doi: 10.1007/s00417-019-04404-0. Epub 2019 Jun 29. PMID: 31256237.
24. Rufai SR, Almuhtaseb H, et al. A systematic review to assess the 'treat-and-extend' dosing regimen for neovascular age-related macular degeneration using ranibizumab. Eye (Lond). 2017 Sep;31(9):1337-1344. doi: 10.1038/eye.2017.67. Epub 2017 May 5. PMID: 28475181; PMCID: PMC5601449.
25. Best AL, et al. Treatment Efficacy and Compliance in Patients with Diabetic Macular Edema Treated with Ranibizumab in a Real-Life Setting. Journal of Ophthalmology, 2018. doi: 10.1155/2018/4610129.
26. Dervenis N, Mikropoulou AM, et al. Ranibizumab in the Treatment of Diabetic Macular Edema: A Review of the Current Status, Unmet Needs, and Emerging Challenges. Adv Ther. 2017 Jun;34(6):1270-1282. doi: 10.1007/s12325-017-0548-1. Epub 2017 May 8. PMID: 28484955; PMCID: PMC5487872.
27. Hykin P, Prevost AT, et al. Clinical Effectiveness of Intravitreal Therapy With Ranibizumab vs Aflibercept vs Bevacizumab for Macular Edema Secondary to Central Retinal Vein Occlusion: A Randomized Clinical Trial. JAMA Ophthalmol. 2019 Nov 1;137(11):1256-1264. doi: 10.1001/jamaophthalmol.2019.3305. PMID: 31465100; PMCID: PMC6865295.
28. Li S, Ding X, et al. Two different initial treatment regimens of ranibizumab in myopic choroidal neovascularization: 12-month results from a randomized controlled study. Clin Exp Ophthalmol. 2019 Mar;47(2):250-258. doi: 10.1111/ceo.13424. Epub 2018 Nov 22. PMID: 30345611.
29. Stahl A, Krohne TU, et al. Comparing Alternative Ranibizumab Dosages for Safety and Efficacy in Retinopathy of Prematurity (CARE-ROP) Study Group. Comparing Alternative Ranibizumab Dosages for Safety and Efficacy in Retinopathy of Prematurity: A Randomized Clinical Trial. JAMA Pediatr. 2018 Mar 1;172(3):278-286. doi: 10.1001/jamapediatrics.2017.4838. PMID: 29309486; PMCID: PMC5840003.
30. Sukgen EA, Koçluk Y. Comparison of clinical outcomes of intravitreal ranibizumab and aflibercept treatment for retinopathy of prematurity. Graefes Arch Clin Exp Ophthalmol. 2019 Jan;257(1):49-55. doi: 10.1007/s00417-018-4168-5. Epub 2018 Nov 5. PMID: 30397793.
31. Patel SN, Klufas MA. Evidence to date: ranibizumab and its potential in the treatment of retinopathy of prematurity. Eye Brain. 2019 Aug 23;11:25-35. doi: 10.2147/EB.S189684. PMID: 31693715; PMCID: PMC6711562.

Formulasi Ranibizumab
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
    Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
  • Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
    Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 26 April 2024, 08:05
Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Saat ini, telah berkembang terapi injeksi anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) sebagai alternatif, selain laser fotokoagulasi atau...
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2022, 14:06
Skrining retinopati pada penyakit kronis - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami Noor. S, Sp.MIjin bertanya dok, pada pasien dengan hipertensi dan diabetes mellitus, sebaiknya kapan saja dilakukan skrining penglihatan dan...
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2022, 14:44
Skrining Retinopati Diabetik di Faskes Primer - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Friska Debby Anggriany, Sp.M,Ijin bertanya dok. Di faskes primer, alat-alat seperti oftalmoskop belum tentu ada. Apakah ada saran untuk melakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.