Pendahuluan Oligospermia
Oligospermia adalah penurunan jumlah sel sperma, yaitu <15 juta sel/mL, yang dikeluarkan saat ejakulasi. Pasien dengan oligospermia biasanya juga memiliki gangguan motilitas dan morfologi sperma, yang berkaitan dengan infertilitas pada pria.[1,2]
Oligospermia dapat disebabkan oleh gangguan reproduktif dan nonreproduktif, tetapi pada kebanyakan kasus bersifat idiopatik. Evaluasi menyeluruh dapat membantu identifikasi penyebab dan meningkatkan fertilitas. Penyakit komorbid yang mungkin berperan, seperti defisiensi androgen dan kanker testis, perlu dievaluasi.[2]
Selain analisis semen dan fungsi sperma, diagnosis oligospermia juga meliputi identifikasi etiologi, seperti kadar luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH), tes stimulasi gonadotropin releasing hormone (GnRH), kadar testosteron, tes stimulasi human chorionic gonadotropin (hCG), hingga biopsi testis.
Tata laksana oligospermia tergantung pada etiologinya. Tata laksana oligospermia dapat berupa terapi sulih hormon dan medikamentosa empirik dengan klomifen sitrat.[1,3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli