Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Sumbing general_alomedika 2022-12-21T10:29:55+07:00 2022-12-21T10:29:55+07:00
Sumbing
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sumbing

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan prevalensi orofacial cleft (sumbing) dipengaruhi oleh jenis kelamin dan ras. Prevalensi orofacial cleft pada bayi laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan bayi perempuan dengan rasio 2:1. Sementara itu, insiden orofacial cleft pada populasi Asia dengan ras putih ditemukan dua kali lebih besar dibandingkan populasi ras hitam dan putih.[1,18,19]

Global

Prevalensi global orofacial cleft (sumbing) diperkirakan sekitar 1 dari 700 kelahiran hidup, dan terhitung hampir setengah dari semua anomali kraniofasial. Seperti yang dilaporkan oleh World Health Organization prevalensi sumbing saat lahir bervariasi di seluruh dunia, berkisar 3,4–22,9 per 10.000 kelahiran untuk cleft lip ataupun cleft palate dan 1,3– 25,3 per 10.000 kelahiran untuk kasus kombinasi cleft lip dan palate.[1,18,19]

Insiden cleft lip, cleft palate, dan keduanya sangat bervariasi antar penelitian, sebagian besar dari penelitian melaporkan insiden cleft lip dan cleft palate yang lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi keduanya. Insiden orofacial cleft tertinggi terdapat di antara populasi Asia dengan ras mongoloid (0,82-4,04 per 1000 kelahiran hidup), tingkat menengah di antara negara dengan ras kaukasia (0,9-2,69 per 1000 kelahiran hidup), dan tingkat terendah di antara populasi Afrika (0,18-1,67 per 1000 kelahiran hidup).[1,18,19]

Indonesia

Data epidemiologi orofacial cleft (sumbing) secara umum masih di Indonesia masih terbatas. Sebuah studi retrospektif di Indonesia melakukan analisa epidemiologi gambaran angka insiden bayi lahir dengan sumbing berdasarkan klasifikasi jenis sumbing dan jenis kelamin.[13,20,21]

Gambaran insidensi sumbing di Indonesia sebagai berikut: insiden penderita sumbing bibir dan langit-langit (cleft lip dan cleft palate) sebanyak 50.53%, penderita sumbing bibir saja (cleft lip) sebanyak 24.42% dan penderita sumbing langit-langit (cleft palate) sebanyak 25.05%. Sementara itu insiden sumbing berdasarkan jenis kelamin pada bayi laki-laki sebanyak 55.95% dan bayi perempuan sebanyak 44.05%.[13,20,21]

Mortalitas

Sebuah studi di Ontario, Canada tahun 2020 melaporkan bahwa angka mortalitas di antara anak-anak dengan orofacial cleft (sumbing) lebih tinggi dibandingkan anak-anak tanpa  orofacial cleft  (dengan hazard ratio 10.60; 95% CI, 7.79-14.44; P< .001). Mortalitas pada anak-anak dengan orofacial cleft tinggi, terutama dalam 2 tahun pertama kehidupan, dan sebagian besar terkait dengan adanya kelainan bawaan atau kromosom lainnya.[16]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Referensi

1. Nasreddine G, El Hajj J, et al. Orofacial clefts embryology, classification, epidemiology, and genetics. Mutation Research. 2021;787(108373):1-20 DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.mrrev.2021.108373
13. Sosiawan A, Kurniati M, et al. The role of family history as a risk factor for non-syndromic cleft lip and/or palate with multifactorial inheritance. Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi). 2021:54(2):108–112 DOI: 10.20473/j.djmkg.v54.i2.p108–112
16. Malic Claudia C, Lam M, et al. Incidence, Risk Factors, and Mortality Associated With Orofacial Cleft Among Children in Ontario, Canada. JAMA Network Open. 2020;3(2):e1921036. DOI:10.1001/jamanetworkopen.2019.21036
18. Ahmed M K, Bui A H, Taioli M. Epidemiology of Cleft Lip and Palate. Intech. 2017;0:1-20 DOI: http://dx.doi.org/10.5772/67165
19. Impellizzer A, Giannantoni I, et al. Epidemiological characteristic of Orofacial clefts and its associated congenital anomalies: retrospective study. BMC Oral Health. 2019;19(290):1-14 DOI: https://doi.org/10.1186/s12903-019-0980-5
20. Karina, et al. Analyzing Parental Age to Determine Types of Cleft in Hayandra Peduli Foundation's Patient, Indonesia. Jurnal Profesi Medika. 2020;14(1):184-190 DOI: http://dx.doi.org/10.33533/jpm.v14i2.2244
21. Elfiah U, et al. Analisis Kejadian Sumbing Bibir dan Langit: Studi Deskriptif Berdasarkan Tinjauan Geografis. Jurnal Rekonstruksi & Estetik. 2021;6(1):34-43

Etiologi Sumbing
Diagnosis Sumbing

Artikel Terkait

  • Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
    Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
  • Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
    Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
  • Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
    Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
  • Waktu Operasi Primer untuk Celah Palatum – Telaah Jurnal Alomedika
    Waktu Operasi Primer untuk Celah Palatum – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Februari 2023, 10:42
Vitamin untuk bayi usia 5 bulan setelah operasi bibir sumbing
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, vitamin atau modalitas apa yang cocok untuk bayi usia 5 bulan post op bibir sumbing? Kandungan yang aman dan tidak iritatif untuk mengurangi scar...
Anonymous
Dibalas 12 Desember 2022, 12:03
Terapi wicara untuk pasien anak dengan schisis - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Rano,Sp. THT-KL, bayi lahir dengan labiopalatoshisis apakah jika sudah dilakukan operasi bisakah pulih seperti anak yang lahir dengan kondisi...
dr. Arif Patriana
Dibalas 19 Agustus 2022, 19:09
Pasien ibu hamil usia 26 tahun dan suami dengan bibir sumbing, bagaimana cara mencegah terjadinya bibir sumbing pada bayi
Oleh: dr. Arif Patriana
1 Balasan
izin untuk bertanya dok, ada pasien bertanya kepada saya di klinik,pasien wanita 26 th G1P0A0 H8 minggu, dengan suami yang lahir dengan bibir sumbing (untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.