Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sumbing general_alomedika 2022-12-21T10:29:41+07:00 2022-12-21T10:29:41+07:00
Sumbing
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sumbing

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Patofisiologi orofacial clefts atau sumbing berkaitan erat dengan kegagalan fusi struktur wajah pada proses embriogenesis. Kegagalan fusi prosesus medial nasal baik pada satu atau kedua sisinya menyebabkan terjadinya cleft lip. Sementara itu, cleft palate terjadi akibat kegagalan fusi total maupun sebagian dari palatal shelves. Pemahaman mengenai embriologi pembentukan palatum dan anatomi struktur palatum diperlukan untuk dapat mengetahui patofisiologi dari orofacial clefts.[1,3,6,8]

Embriologi dan Anatomi Palatum-oro-nasal

Proses pembentukan dan perkembangan bibir dan palatum pada fetus terjadi pada minggu ke-4 hingga minggu ke-12 kehamilan. Pada morfogenesis wajah yang terjadi di akhir minggu ke-4, sel neural crest yang berasal dari arkus faringeal pertama bermigrasi dan membentuk tonjolan frontonasal (yang terdiri dari jaringan tulang dan jaringan ikat), serta seluruh jaringan pada gigi kecuali enamel.[7,8]

Plakoda nasal kemudian terbentuk dari sisi kaudal dari tonjolan frontonasal, yang akan membagi prosesus nasal menjadi sisi medial dan lateral. Pada minggu ke-5 kehamilan, prosesus maksilaris akan tumbuh ke arah medial dan akan bergabung dengan prosesus nasal medial yang akan membentuk anterior alveolar dan bibir bagian atas. Pada minggu ke-6 terjadi penggabungan kedua prosesus nasal medial. Di akhir minggu ke-6 kehamilan terbentuk filtrum dan area maksila hasil dari fusi prosesus nasal medial.[7,8]

Sementara itu pada minggu ke -6 sampai minggu ke -12 kehamilan, terbentuk struktur secondary palate yang berasal dari fusi kedua palatal shelves yang merupakan bagian dari prosesus maksilaris. Primary palate sudah terbentuk lebih dahulu pada minggu ke-4 sampai dengan minggu ke-6 kehamilan. Primary palate dan secondary palate yang telah terbentuk, akan memisahkan rongga hidung dan rongga mulut.[7,8]

Anatomi Palatum

Palatum merupakan atap atau langit-langit yang terdapat pada bagian atas cavum oral. Palatum terdiri dari palatum durum (hard palate) dan palatum molle (soft palate). Palatum durum dibentuk oleh prosesus palatinus maksilae dan pars horizontalis os palatinum. Palatum molle menggantung seperti tirai di belakang cavum oral.[9]

Palatum durum terbagi dari dua bagian yaitu primary palate dan secondary palate yang terletak di sisi anterior foramen incisivum dan posterior foramen incisivum. Kedua struktur ini berfungsi untuk memisahkan saluran nasal dengan faring. Palatum molle memiliki struktur memiliki struktur fibromuskular dan terdiri atas 5 muskulus pendukung.[9]

Muskulus palatoglosus dan muskulus palatofaringeus merupakan muskulus dari palatum dan berjalan ke bawah, masing-masing sisi lidah, dan di dalam faring; muskulus uvulae yang terletak di bawah muskulus palatoglosus dan palatofaringeus yang berfungsi untuk menarik uvula ke arah depan dan ke atas; muskulus tensor palate yang berfungsi untuk menegangkan palatum serta membuka tuba eustasia; dan muskulus levator palate yang berfungsi untuk elevasi palatum dan juga membuka tuba eustasia.[9]

Patofisiologi Sumbing Bibir dan Palatum

Kondisi sumbing terjadi karena adanya kegagalan proses embriologi pada morfogenesis wajah. Kegagalan fusi yang terjadi minggu ketiga hingga keempat pada prosesus medial nasal dan maksila, baik pada satu maupun kedua sisinya akan menyebabkan terjadinya cleft lip. Cleft lip umumnya terjadi pada pertemuan antara bagian sentral dan lateral dari bibir bagian atas. Cleft (celah) dapat terjadi pada bibir atas saja atau dapat juga melebar lebih jauh ke maksila dan palatum primer.[1,7,8,10-11]

Kegagalan fusi palatal shelves secara total maupun sebagian yang dapat terjadi pada minggu ke-8 sampai minggu ke-12 kehamilan, menyebabkan terjadinya cleft palate. Apabila terjadi kegagalan fusi pada palatal shelves bersamaan dengan cleft lip maka akan terbentuk kelainan kombinasi yaitu cleft lip dan palate.[1,7,8,10-11]

Kegagalan fusi tersebut dapat terjadi dengan beberapa cara seperti melalui kelainan pada gen yang meregulasi diferensiasi sel, pertumbuhan, cell signaling, serta adanya gangguan pada fungsi sel yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang teratogenik maupun gabungan keduanya.[1,7,10-12]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Referensi

1. Nasreddine G, El Hajj J, et al. Orofacial clefts embryology, classification, epidemiology, and genetics. Mutation Research. 2021;787(108373):1-20 DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.mrrev.2021.108373
3. Vyas T, Gupta R, et al. Cleft of lip and palate: A review. J Family Med Prim Care. 2020;9:2621-5 DOI: 10.4103/jfmpc.jfmpc_472_20
6. Khan AN M I, et al. Genetic etiology of cleft lip and cleft palate. AIMS Molecular Science. 2020;7(4):328–348 DOI: 10.3934/molsci.2020016
7. Tobing J N. Identifikasi Faktor Risiko Eksogen Maternal Orofacial Cleft Non-sindromik. CDK. 2017;44(10):690-694
8. Pool Shariselle M. W, et al. Embryologically Based Classification Specifies Gender Differences in the Prevalence of Orofacial Cleft Subphenotypes. The Cleft Palate-Craniofacial Journal. 2021;58(1)54-60 DOI: 10.1177/1055665620935363
9. Kamrani P, Sadiq N M. Anatomy, Head and Neck, Oral Cavity (Mouth). Statpearls. 2021. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545271/
10. Silva`Markelane Santana, et al. Phenotype of cleft lip and palate and other oral manifestations in individuals from the same family - Case reports. J. Oral Diag. 2018;03:e20180018 DOI: 10.5935/2525-5711.20180018
11. Reynolds K, Kumari P, et al. Wnt signaling in orofacial clefts: crosstalk, pathogenesis and models. Disease Models & Mechanisms. 2019;12:1--24 DOI:10.1242/dmm.037051
12. Mukhopadhyay N, Feingold E, Moreno-Uribe L, et al. Genome-Wide Association Study of Non-syndromic Orofacial Clefts in a Multiethnic Sample of Families and Controls Identifies Novel Regions. Front Cell Dev Biol. 2021;9:621482 DOI:10.3389/fcell.2021.621482

Pendahuluan Sumbing
Etiologi Sumbing

Artikel Terkait

  • Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
    Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
  • Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
    Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
  • Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
    Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
  • Waktu Operasi Primer untuk Celah Palatum – Telaah Jurnal Alomedika
    Waktu Operasi Primer untuk Celah Palatum – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Februari 2023, 10:42
Vitamin untuk bayi usia 5 bulan setelah operasi bibir sumbing
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, vitamin atau modalitas apa yang cocok untuk bayi usia 5 bulan post op bibir sumbing? Kandungan yang aman dan tidak iritatif untuk mengurangi scar...
Anonymous
Dibalas 12 Desember 2022, 12:03
Terapi wicara untuk pasien anak dengan schisis - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Rano,Sp. THT-KL, bayi lahir dengan labiopalatoshisis apakah jika sudah dilakukan operasi bisakah pulih seperti anak yang lahir dengan kondisi...
dr. Arif Patriana
Dibalas 19 Agustus 2022, 19:09
Pasien ibu hamil usia 26 tahun dan suami dengan bibir sumbing, bagaimana cara mencegah terjadinya bibir sumbing pada bayi
Oleh: dr. Arif Patriana
1 Balasan
izin untuk bertanya dok, ada pasien bertanya kepada saya di klinik,pasien wanita 26 th G1P0A0 H8 minggu, dengan suami yang lahir dengan bibir sumbing (untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.