Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Sumbing general_alomedika 2023-02-02T15:26:30+07:00 2023-02-02T15:26:30+07:00
Sumbing
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Sumbing

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Prognosis orofacial cleft umumnya kurang baik, terutama jika disertai dengan sindrom lain dan penatalaksanaan dini tidak segera diberikan, karena dapat menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas. Komplikasi dari orofacial cleft dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi yang lahir dengan orofacial cleft.[3,4]

Komplikasi

Parut hipertrofik merupakan komplikasi pascaoperasi yang sering terjadi pada kondisi orofacial cleft akibat operasi revisi dan rekonstruksi orofacial cleft yang dilakukan secara berulang untuk meningkatkan fungsi dan estetika. Komplikasi parut hipertrofik secara signifikan disebabkan oleh disregulasi sel inflamasi yang berlebihan (exaggerated inflammation).[3,5]

Selain komplikasi pascaoperasi, kondisi orofacial cleft juga mengalami komplikasi lain yang dapat menurunkan kualitas hidup dan kemampuan beraktivitas sehari-hari seperti berkomunikasi, aktivitas makan, dan menghadapi masalah sosial. Masalah sosial yang dialami oleh anak dengan kondisi orofacial cleft berhubungan dengan rasa emosional dan perilaku karena perbedaan penampilan maupun stress yang timbul akibat perawatan medis intensif. Masalah sosial tersebut akan berdampak pada psikososial anak.[3,5]

Beberapa komplikasi lainnya yang dapat terjadi pada kondisi orofacial cleft, adalah kesulitan makan, gangguan pendengaran, gangguan bicara, obstructive sleep apnea (OSA), kelainan gigi geligi, dan dampak psikososial pada anak.[3,5,35]

Kesulitan Makan

Kesulitan makan terjadi lebih banyak pada kasus cleft palate dibandingkan dengan cleft lip. Bayi mengalami kesulitan untuk menghisap dengan baik karena tekanan negatif yang terbentuk serta langit-langit mulut (palatum) yang tidak terbentuk sepenuhnya. Regurgitasi nasal juga dapat terjadi dan peningkatan frekuensi sendawa akan menyebabkan durasi pemberian makan yang lama.[3-5]

Gangguan Pendengaran

Infeksi telinga dapat terjadi pada kondisi orofacial cleft seperti otitis media dengan cairan yang persisten disebabkan oleh disfungsi tuba yang menghubungkan telinga tengah dan tenggorokan. Infeksi yang berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Kelainan genetik yang menyertai kondisi orofacial cleft juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural.[3-5]

Gangguan Bicara

Gangguan bicara pada kondisi orofacial cleft disebabkan oleh pembukaan atap mulut dan bibir, dan fungsi otot yang menurun. Gangguan bicara pada kondisi orofacial cleft dapat berupa keterlambatan bicara atau bicara abnormal. Pada kasus cleft palate gangguan bicara disebabkan oleh disfungsi velofaringeal sehingga suara nasal terdengar lebih dominan. Rujukan ke ahli terapi wicara (speech therapy) sangat direkomendasikan.[3-5]

Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Kondisi orofacial cleft dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan saat tidur serta kondisi obstructive sleep apnea (OSA). Studi penelitian terbaru melaporkan bahwa sebanyak 14,7% anak-anak dengan orofacial cleft diskrining positif untuk OSA.[3-5,35]

Kelainan Gigi Geligi

Kelainan gigi yang dapat terjadi pada anak dengan kondisi orofacial cleft adalah hyperdontia, agenesis gigi, dan morfologi yang ireguler.[3-5]

Dampak Psikososial

Malformasi pada kraniofasial termasuk orofacial cleft dapat menyebabkan penampilan yang berbeda terutama pada bagian wajah, sehingga dapat memberikan dampak pada psikososial anak, terutama pada masa remaja hingga dewasa.[3-5]

Prognosis

Kondisi orofacial cleft diberikan penatalaksanaan secara dini maka akan menghasilkan prognosis yang baik. Prognosis orofacial cleft umumnya kurang baik terutama bila disertai dengan sindrom ataupun kelainan kongenital lainnya, karena akan meningkatkan morbiditas maupun mortalitas.[3,4]

Sebuah studi penelitian melaporkan bahwa anak dengan kondisi cleft palate memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan anak dengan kondisi cleft lip, karena morbiditas yang timbul lebih banyak, seperti kelainan kongenital yang menyertai lebih banyak, palsi serebral, disabilitas intelektual, epilepsi, gangguan muskuloskeletal, gangguan tumbuh kembang, dan gangguan belajar.[3,4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Referensi

3. Vyas T, Gupta R, et al. Cleft of lip and palate: A review. J Family Med Prim Care. 2020;9:2621-5 DOI: 10.4103/jfmpc.jfmpc_472_20
4. Hassan S A, Bhateja S, et al. Orofacial clefts in children and its management. IP International Journal of Medical Paediatrics and Oncology. 2020;6(2):38–42 DOI :https://doi.org/10.18231/j.ijmpo.2020.009
5. Tolarova M M. Pediatric Cleft Lip and Palate. Medscape. 2022. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/995535-overview
35. Aylsworth A, Meyer R E, et al. Obstructive sleep apnea in children with cleft lip and/or palate: Results of an epidemiologic study. Dent Oral Craniofac Res. 2017;3(4): 1-7 DOI: 10.15761/DOCR.1000212

Penatalaksanaan Sumbing
Edukasi dan Promosi Kesehatan Su...

Artikel Terkait

  • Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
    Pedoman Menyusui Bayi dengan Sumbing
  • Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
    Tahapan dan Timing Penatalaksanaan Sumbing
  • Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
    Simulasi Digital Rekonstruksi Bibir Sumbing
  • Waktu Operasi Primer untuk Celah Palatum – Telaah Jurnal Alomedika
    Waktu Operasi Primer untuk Celah Palatum – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Februari 2023, 10:42
Vitamin untuk bayi usia 5 bulan setelah operasi bibir sumbing
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, vitamin atau modalitas apa yang cocok untuk bayi usia 5 bulan post op bibir sumbing? Kandungan yang aman dan tidak iritatif untuk mengurangi scar...
Anonymous
Dibalas 12 Desember 2022, 12:03
Terapi wicara untuk pasien anak dengan schisis - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Rano,Sp. THT-KL, bayi lahir dengan labiopalatoshisis apakah jika sudah dilakukan operasi bisakah pulih seperti anak yang lahir dengan kondisi...
dr. Arif Patriana
Dibalas 19 Agustus 2022, 19:09
Pasien ibu hamil usia 26 tahun dan suami dengan bibir sumbing, bagaimana cara mencegah terjadinya bibir sumbing pada bayi
Oleh: dr. Arif Patriana
1 Balasan
izin untuk bertanya dok, ada pasien bertanya kepada saya di klinik,pasien wanita 26 th G1P0A0 H8 minggu, dengan suami yang lahir dengan bibir sumbing (untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.