Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tinea Barbae general_alomedika 2023-01-13T10:00:34+07:00 2023-01-13T10:00:34+07:00
Tinea Barbae
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Tinea Barbae

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Tinea barbae adalah infeksi dermatofita langka yang terlokalisir pada area wajah dan leher, terutama sekitar kumis dan janggut. Infeksi terjadi hampir secara eksklusif pada pria usia remaja dan dewasa. Dermatofita penyebab tinea barbae terbagi menjadi dermatofita zoofilik dan antropofilik. Dermatofita zoofilik lebih sering ditemukan dan menyebabkan infeksi yang lebih berat.  Trichophyton mentagrophytes var. granulosum atau Trichophyton verrucosum merupakan penyebab yang paling umum.[1,2]

Diagnosis tinea barbae dapat ditegakkan secara klinis. Pasien biasanya mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang gatal dan terkadang disertai dengan rambut rontok di daerah lesi. Tampilan klinis dapat muncul berupa lesi inflamasi atau noninflamasi, seperti plak atau makula berskuama yang disertai hipo- atau hiperpigmentasi. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan mikroskopik langsung dengan kalium hidroksida (KOH), kultur, dan pemeriksaan lampu Wood dapat mendukung diagnosis.[1-3]

Sumber Gambar: Maddyportelli, Wikimedia Commons, 2016. Sumber Gambar: Maddyportelli, Wikimedia Commons, 2016.

Penatalaksanaan tinea barbae yang dianjurkan adalah dengan pemberian obat antijamur oral, seperti terbinafin dan griseofulvin. Kompres hangat dapat digunakan untuk membersihkan krusta. Selain itu, dapat dilakukan pencukuran atau pencabutan rambut bila diperlukan. Menjaga kebersihan diri yang baik dan mengidentifikasi sumber penularan diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Periksa semua hewan peliharaan atau ternak untuk mengetahui adanya lesi jamur pada kulit jika dicurigai ada penularan dermatofita zoofilik. Untuk mencegah penularan dermatofita antropofilik, disarankan untuk mengobati infeksi jamur lain secara tuntas, hindari kontak langsung dengan penderita, dan tidak berbagi alat mandi serta alat perawatan pribadi.[1,2,4,5]

 

Referensi

1. Baran W, Szepietowski, JC, Schwartz RA. Tinea barbae. Acta Dermatoven APA. 2004;13(3):91-94. http://www.acta-apa.org/journals/acta-dermatovenerol-apa/papers/10.15570/archive/acta-apa-04-3/4.pdf
2. Schwartz RA. Tinea Barbae. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1091252-overview#showall
3. Schellack N, du Toit J, Mokoena T, Bronkhorst E. Mycoses and anti-fungals–an update. South African Pharmaceutical Journal. 2020;87(1):18-25. http://sapj.co.za/index.php/SAPJ/article/download/2788/6762
4. Baumgardner DJ. Fungal infections from human and animal contact. J Patient Cent Res Rev. 2017;4:78-89. doi: 10.17294/2330-0698.1418
5. Reddy KR. Fungal infections (Mycoses): Dermatophytoses (Tinea, Ringworm). Journal of Gandaki Medical College-Nepal. 2017;10(1). https://www.nepjol.info/index.php/JGMCN/article/download/17901/14532

Patofisiologi Tinea Barbae

Artikel Terkait

  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
    Terapi Antifungal Oral yang Aman untuk Pasien Lanjut Usia
  • Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
    Pengelolaan Tinea Kapitis Karier Asimptomatik
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 3 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 1 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.