Penatalaksanaan Nodul Tiroid
Penatalaksanaan nodul tiroid dapat berupa nonpembedahan dan pembedahan. Beberapa faktor yang menentukan tata laksana adalah gejala klinis pasien, sifat nodul (jinak/ganas, fungsional/nonfungsional), dan ukuran nodul. Umumnya, pembedahan dilakukan pada nodul jinak yang simtomatik dan nodul ganas.[3,4,7]
Pembedahan
Berikut merupakan indikasi pembedahan pada nodul tiroid:
- Hasil sitologi menunjukkan keganasan tiroid primer
- Nodul toksik berukuran besar
- Nodul jinak yang menimbulkan gejala kompresif
- Nodul yang menunjukkan karakteristik ke arah keganasan pada pemeriksaan radiologis
- Pasien berusia muda[3,4,17]
Jenis pembedahan dapat berupa tiroidektomi total atau hemitiroidektomi. Diseksi KGB setempat dilakukan pada kasus tertentu.
Tiroidektomi total merupakan tata laksana umum bagi hampir semua kanker tiroid. Tiroidektomi total dilakukan pada nodul dengan hasil sitologi FNA yang mencurigakan atau menunjukkan keganasan, serta pada hasil sitologi FNA indeterminate pada pasien dengan faktor risiko tinggi.[4]
American Thyroid Association (ATA) merekomendasikan hemitiroidektomi pada kanker tiroid risiko rendah yang berukuran maksimal 4 cm. Namun, keputusan untuk hemitiroidektim dikembalikan kepada tim klinisi dan ditentukan juga oleh karakteristik penyakit dan preferensi pasien. Hemitiroidektomi juga diindikasikan pada kanker tiroid risiko rendah berukuran <1 cm dan kanker tiroid folikuler invasif minimal <4 cm.[4,17]
Diseksi KGB setempat sebagai tindakan profilaksis masih kontroversial. Diseksi KGB umumnya dilakukan pada kanker tiroid tipe papiler dan meduler, tetapi kadang juga dilakukan pada kanker tiroid folikuler dan karsinoma sel Hurthle.[4]
Pada pasien berusia muda dengan ukuran nodul relatif besar atau nodul masih membesar, pembedahan berupa tiroidektomi total dapat dipertimbangkan untuk alasan kepraktisan, khususnya jika terdapat kemungkinan besar pembedahan ulang di masa mendatang.[4]
Terapi Konservatif
Surveilans dapat dilakukan sebagai alternatif pembedahan pada kondisi berikut ini:
- Tumor risiko rendah, contoh: mikrokarsinoma papiler tanpa invasi lokal atau metastasis yang jelas secara klinis, bukti sitologi tidak mengarah ke penyakit agresif
- Pasien dengan risiko tinggi pembedahan karena kondisi komorbid
- Pasien dengan harapan hidup relatif pendek (contoh: pasien dengan penyakit kardiopulmonal berat, keganasan lainnya, usia lanjut)
- Pasien dengan masalah medis lainnya yang memerlukan penanganan sebelum dapat dilakukan pembedahan tiroid[4,17]
Iodine Radiotherapy (131I)
Terapi yodium radioaktif atau radio iodine umumnya dilakukan pada nodul panas soliter atau struma multinodular toksik dengan hasil TSH rendah. Jika pasien juga diberikan obat-obatan antitiroid, 131I sebaiknya diberikan selagi hasil TSH masih rendah.[4]
Terapi Emerging
Terdapat beberapa tata laksana baru berupa teknik invasif minimal sebagai alternatif nodul tiroid jinak simtomatik, seperti injeksi etanol perkutan ultrasound-guided (PEI, terutama untuk nodul tiroid kistik) dan ablasi termal (ablasi radiofrekuensi, terapi laser, high intensity focused ultrasound, ablasi microwave ultrasound-guided). Tata laksana invasif minimal dapat mengurangi gejala kompresif dan keluhan secara kosmetik.[3]